Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kota Pasuruan , Dispendikbud Gandeng BBGP Gelar Lokakarya Ke-6 PGP
"Dalam lokakarya ke-6 ini, artinya para PP (Pengajar Praktik) dan CGP (Calon Guru Penggerak), sudah melewati 5 tahap lokakarya sebelumnya," kata Kabid Tenagak Pendidik Dispendikbud Kota Pasuruan, Anita Rachmawati,S.Psi, M.AP
Pasuruan, HB.net - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pasuruan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Pasuruan menggelar loka karya ke-6 pendidikan guru penggerak (PGP) bersama BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) di SMPN 3 Bangilan, Panggungrejo, Kota Pasuruan, Sabtu(01/04/2023).
"Dalam lokakarya ke-6 ini, artinya para PP (Pengajar Praktik) dan CGP (Calon Guru Penggerak), sudah melewati 5 tahap lokakarya sebelumnya," kata Kabid Tenagak Pendidik Dispendikbud Kota Pasuruan, Anita Rachmawati,S.Psi, M.AP usai pembukaan lokakarya pada HARIAN BANGSA.
Dijelaskan Anita, tahapan nantinya akan diakhiri kegiatan puncak acara yakni panen karya. Dalam momen itu, para CGP akan mempublikasikan hasil karyanya selama mengikuti kegiatan PGP tersebut.
Dijelaskan Nita, tujuan dari kegiatan yakni menjalankan gagasan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). PGP menjadi program yang bertujuan untuk melakukan perbaikan pembelajaran dari sisi guru.
“PGP ini telah berjalan kurang lebih selama 3 tahun, sejak tahun 2020. Ada poin khusus dalam peningkatan kualitas tenaga didik yang ikut PGP tersebut antaranya,” terang Anita.
Pertama, diharapkan CGP dapat menghasilkan rencana kerja satu tahun untuk pengembangan sekolah. Kedua, CGP dapat mengidentifikasi kekuatan dirinya yang mendukung program sekolah. Ketiga, CGP dapat menyusun rencana penguatan kompetensi diri untuk mendukung program sekolah.
Koordinator Pengajar Praktik, Dra.Hj. Mardiana,M.Pd mengatakan, PGP bertujuan mampu menyusun penguatan kompetensi diri untuk mendukung program disekolah dengan strateginya masing-masing.
Peserta PGP optimis lokakarya banyak memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas mereka dalam belajar mengajar.
“Guru itu harus punya banyak strategi untuk mensukseskan tugasnya sebagai pendidik. Semisal sinergitas antar semua lapisan seperti, wali murid, masyarakat sekitar, tokoh sekitar, itu harus maksimal. Dikarenakan dengan merangkul lapisan stack holder, akan membantu mempermudah untuk kesuksesan kegiatan belajar mengajar,” ujar dia.
Sementara itu, salah satu peserta CGP Mar'atus Sholihah, mengakui selama mengikuti kegiatan lokakarya PGP ini mulai dari awal, sedikit demi sedikit kami banyak menggali pengalaman ilmu.
“Dalam strategi pembelajaran itu yang harus dipahami lebih dahulu yakni penguatan potensi diri, kemudian percaya diri bahwa guru sebagai pemimpin pembelajaran, setelah itu baru fokus pada tujuan pembelajaran,” ujar Sholihah.
Sholihah menjelaskan, menghadapi anak didik untuk meningkatkan kompetensi mereka tidak perlu penekanan. Misal, anak ini harus bisa menguasai materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Bukan demikian, tetapi yang perlu dipahami oleh guru bahwasanya setiap anak punya bakat berbeda, dan bakat tersebut harus didukung, dikembangkan lewat penguatan kepercayaan diri mereka.
“Faktor utamanya adalah pendekatan emosional. Setelah itu kasih ruang terbuka untuk menyampaikan bakat minat mereka didepan umum. Ketika kita melakukan pendekatan emosional, tingkat percaya diri mereka seakan termotivasi. Disitulah mereka bisa mengemukakan bakat minatnya didepan umum," pungkas salah satu Guru SMK Bayt Al Hikmah itu.(afa/ns)