Walikota Gencarkan Vaksi Pada Kelompok Guru
Untuk memastikan vaksinasi berjalan optimal, Walikota Habib Hadi menyempatkan untuk memantau langsung dua lokasi penyuntikan yakni di Markas PMI di Jalan Soekarno Hatta dan di Puri Manggala Bakti Kantor Wali Kota.
PROBOLINGGO, HB.net - Pemerintah Kota Probolinggo berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 secara berturut-turut seminggu belakangan. Hal ini, dibuktikan stagnan-nya trend penyebaran Covid 19 di Kota Probolinggo. Hal ini tak luput dengan gencarnya vaksinasi covid 19 oleh Pemkot Probolinggo.
Untuk memastikan vaksinasi berjalan optimal, Walikota Habib Hadi menyempatkan untuk memantau langsung dua lokasi penyuntikan yakni di Markas PMI di Jalan Soekarno Hatta dan di Puri Manggala Bakti Kantor Wali Kota.
Di markas PMI, vaksinasi dilakukan untuk kelompok guru. Dua hari terakhir, PMI sudah menyuntik sekitar 200 guru yang ada di kota ini. “Disini giliran kelompok guru dosis pertama. Memang bertahap karena jumlah sasarannya banyak. Yang belum mendapat giliran (guru) mohon untuk bersabar dulu,” ujar Wali Kota Habib Hadi.
Puri Manggala Bakti juga menjadi titik pemantauan Habib Hadi. Ia melihat pelaksanakan vaksinasi massal yang akan berlangsung selama sepekan mendatang untuk ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
Plt Kepala Dinkes PPKB dr NH Hidayati menjelaskan, hingga hari ini (15/3) perkembangan vaksinasi dosis pertama pelayanan publik mencapai 108,8 persen (9.275 sasaran). Sedangkan dosis kedua baru 16,4 persen (1.396 sasaran).
Ia membenarkan. Saat ini di PMI juga dilaksanakan vaksinasi bagi kelompok guru yang masuk dalam sasaran vaksin. Di klinik lainnya, seperti Kimia Farma juga melayani vaksinasi dosis kedua. Untuk alokasi pedagang sebanyak 800 orang, yang sudah divaksin sekitar 680 orang pedagang di Pasar Gotong Royong dan Pasar Baru.
“Kami menunggu kiriman dosis untuk sasaran pasar lainnya. Sedangkan untuk kelompok lansia sasarannya sekitar 21 ribu orang akhir Maret atau awal April berbasis fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sementara ini tim fasyankes masih fokus di vaksinasi massal. Setelah ini sasaran selanjutnya lansia di masing-masing puskesmas,” ujar dr Ida-sapaan akrabnya.
“Sementara belum ada aturan yang menyatakan vaksin berbayar. Kami masih fokus dalam program vaksinasi pemerintah,” imbuh dr Ida yang mengklaim bahwa vaksinasi di Kota Probolinggo sudah sesuai dengan tahapan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid-19 Kota Probolinggo situasi kasus terkonfirmasi cenderung menurun setiap harinya. Per 15 Maret, kasus aktif sebanyak 12 orang (total konfirmasi 2.126), sembuh 1.966 orang dan meninggal 148 orang. (ndi/diy)