Ziarah di Makam Sunan Giri Malam 25 Ramadan, Wabup Gresik: Tradisi Sudah Berkembang

Kegiatan ini merupakan tradisi malam selawe (dua puluh lima) bulan Suci Ramadan di Kabupaten Gresik. Wabup membeberkan keistimewaan malem selawe.

Ziarah di Makam Sunan Giri Malam 25 Ramadan, Wabup Gresik: Tradisi Sudah Berkembang
Wabup  Gresik, Aminatun Habibah didampingi Sekda, Achmad Washil Miftahul Rachman  ziarah di Makam Sunan Giri. FOTO: SYUHUD/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net - Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Aminatun Habibah didampingi Sekda, Achmad Washil Miftahul Rachman bersama Forkopimda, dan  Kepala OPD ziarah di Makam Sunan Giri, Sabtu (15/4/2023)malam.

Kegiatan ini merupakan tradisi malam selawe (dua puluh lima) bulan Suci Ramadan di Kabupaten Gresik. Wabup membeberkan keistimewaan malem selawe.

"Malam selawe salah satu dari malam ganjil yang istimewa di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Karena di malam itu,  turunnya malam lailatul qadar," ucapnya.

Dia menyampaikan, menurut sejarah, tradisi malem selawe merupakan agenda rutin di malam ke-25 bulan Ramadan. Tradisi ini dipercaya telah ada sejak zaman Raden Paku (Sunan Giri).

"Kala itu, sebelum mudik, Sunan Giri mengajak para santrinya untuk beri'tikaf di Masjid Giri, dengan harapan mendapatkan berkah malam lailatul qadar," ungkapnya.

Pada era sekarang, tradisi Malam Selawe  berkembang tidak hanya beri'tikaf di masjid. Melainkan juga berziarah di makam Sunan Giri dan melakukan berbagai amaliyah lainnya.

Menurut dia, fenomena ini juga berdampak positif pada ratusan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan di sekitar lokasi makam.

"Banyaknya pengunjung di Masjid Giri, momentum ini  bagus untuk UMKM sekitar. Karena menjelang lebaran pasti banyak masyarakat yang membutuhkan bermacam pakaian atau kebutuhan yang baru. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," tuturnya.

Dia berharap, semangat Sunan Giri dalam mengajak masyarakat bermunajat kepada Allah SWT terus diwariskan ke masyarakat Gresik.

Sementara  itu, Camat Gresik, M.Yusuf Ansyori mengatakan, saat ini Kecamatan Kebomas telah membuka pelayanan legalitas usaha. Pelayanan tersebut mulai berjalan sejak awal Ramadan tahun ini.

"Kegiatan malam hari ini disamping kita malam selawean, tapi juga pelayanan gratis pemberian Nomer Induk Berusaha (NIB) kepada 3 UMKM dan sertifikat halal untuk 4 UMKM di Kecamatan Kebomas," katanya.

Ia menyampaikan, saat ini UMKM di Kebomas yang telah mendaftar NIB sebanyak 565 UMKM. Sedangan sertifikasi halal sebanyak 520 UMKM.

"Dengan pelayanan ini, diharapkan UMKM Kebomas dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas," tutupnya. (hud/ns)