1.204 TPQ di Mojokerto Terima BOP Dampak Pandemi

Sebanyak 1.204 dari 3.000 an lebih lembaga Taman Pendidikan Quran (TPQ) di kota-Kabupaten Mojokerto menerima kucuran bantuan operasional pesantren (BOP) terdampak pandemi Covid-19.

1.204 TPQ di Mojokerto Terima BOP Dampak Pandemi
Riza Yusfani (tengah) didampingi para korbin TPQ memaparkan mekanisme penerimaan BOP dampak pandemi. Yudi EP/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Sebanyak 1.204 dari 3.000 an lebih lembaga Taman Pendidikan Quran (TPQ) di kota-Kabupaten Mojokerto menerima kucuran bantuan operasional pesantren (BOP) terdampak pandemi Covid-19. Bantuan tahap ketiga dari pemerintah pusat sebesar Rp 10 juta per lembaga tersebut dicairkan Desember 2020 ini.

Ketua Majelis Pembina (Mabin) TPQ Mojokerto  Abdul Muhaimin mengatakan, bantuan tersebut disalurkan utuh melalui rekening masing-masing TPQ yang terdaftar di Kemenag setempat.

"Bantuan sebesar Rp 10 juta ini disalurkan langsung dan utuh diterima melalui rekening setiap lembaga TPQ yang terdaftar,” papar Abdul Muhaimin melalui jubirnya, A Riza Yusfani, Senin (28/12).

Mengacu Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1248 Tahun 2020 tentang Juknis Bantuan Operasional Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam, bantuan tersebut diperuntukkan untuk kegiatan operasional sebesar Rp 6,5 juta dan selebihnya, yakni Rp 3,5 juta untuk protokol kesehatan.

Pembagian tersebut, lanjut Riza, berdasarkan hasil putusan musyawarah bersama antara abin, koordinator Pembina (Korbin) TPQ dan Korpri kota-kabupaten Mojokerto. "Besaran pembagian peruntukan bantuannya tersebut diputuskan berdasar hasil musyawarah bersama. Jadi hasilnya pas, plafon belanja protokol kesehatan tidak besar juga tidak terlalu kecil. Inipun bersifat imbauan. Perkara pembagiannya tergantung masing-masing lembaga," urainya.

Riza juga merinci, alokasi anggaran operasional meliputi pembelian token listrik, gaji petugas keamanan, dan sebagainya. Sedangkan untuk alokasi protokol kesehatan meliputi pengadaan masker, pembelian disinfektan, dan atau penyemprotannya.

Riza juga menegaskan bahwa mabin dan korbin TPQ tidak mengondisikan BOP yang diperuntukkan oleh lembaga TPQ yang menerima. Menurutnya, mabin dan korbin hanya sebatas menjalankan pendampingan dan pembinaan kepada lembaha TPQ yang menerima BOP ini.

"Dan korbin dan mabin hanya memfasilitasi Lembaga TPQ yang mendapatkan bantuan untuk pembelian protokol kesehatan sebagaimana keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 1248," pungkasnya. (yep/rd)