Cegah Banjir, Bangun Kisdam di Tiga Desa
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor kembali mengunjungi tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yang menjadi langganan banjir.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor kembali mengunjungi tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yang menjadi langganan banjir. Bersama tim ITS, Bupati Ahmad Muhdlor keliling ke Desa Kedung Banteng, Banjar Asri, dan Banjar Panji, Sabtu (20/11) untuk memetakan solusi dan mengecek progres penanganan.
”Kita turun bersama tim ITS untuk memetakan solusi dan mengambil langkah paling optimal. Minggu lalu saya juga ke sini. Kita cari opsi-opsi jangka pendek dan jangka menengah untuk atasi banjir di sini,” jelas Bupati Muhdlor.
Dia mengatakan, upaya pencegahan banjir di tiga desa itu dilakukan dengan membuat kisdam atau bendungan penahan air. Pembuatan kisdam bertahap. Beberapa pompa air akan diletakkan di kisdam itu.
”Kita bikin enam titik kisdam. Sekarang tahap pengerjaan. Ya kebut-kebutanlah. Saya akan cek terus,” tandas Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Gus Muhdlor tampak langsung mengecek dua kisdam, yaitu Kisdam 1 di Desa Banjar Panji dan Kisdam 2 di Desa Penatarsewu. ”Pengerjaannya akan terus dilanjutkan. Nantinya ada 30 pompa air yang akan disebar di enam kisdam. Diharapkan dari titik-titik kisdam tersebut kita bisa cegah, bisa minimalkan banjir,” jelasnya.
Gus Muhdlor menambahkan, pemkab telah menyiapkan pompa, baik dari Dinas PU BMSDA maupun BPBD. "Kami juga meminta ke provinsi. Termasuk kita galang kerja sama dengan kepala daerah sekitar untuk memastikan pompanya ini ready," kata alumnus FISIP Unair ini.
Gus Muhdlor mengungkapkan, BMKG telah menyampaikan prakiraan cuaca. Awal Desember akan ada kenaikan gelombang rob sekitar setinggi sekitar 1,3 meter. Pada Desember, curah hujan juga akan tinggi. Oleh karenanya, berbagai persiapan dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk mengantisipasi dampak fenomena alam itu.
Seperti yang dilakukan di Desa Kedung Banteng yang masuk wilayah rawan banjir. Selain pembangunan kisdam, juga dilakukan normalisasi sungai.
"Daerah ini (Kedung Banteng) mirip seperti mangkok. Peta dari ITS juga kita tindaklanjuti, bagaimana menempatkan pompa air ini harus di luar mangkoknya. Ibaratnya kalau di dalam mangkok, airnya balik kembali," ucapnya.
Gus Muhdlor berharap pembangunan kisdam dengan pompa air, akan efektif mencegah banjir. Pasalnya, tidak bisa dimungkiri penurunan tanah yang cukup tinggi terus terjadi di tiga desa tersebut. Air akan mencari tempat yang lebih rendah seperti di wilayah Desa Kedung Banteng, Banjar Asri dan Banjar Panji. (sta/rd)