1403 Hewan di Jember Terjangkit PMK
Ia menambahkan, data kasus tersebut memiliki sebaran hampir semua kecamatan yang ada di Jember. Hanya ada beberapa Kecamatan yang dianggap masih aman dari paparan wabah yang menyerang sapi ini.
Jember, HB.net - Kasus sapi terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jember terus melonjak, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) setempat agar segera melakukan tindakan.
Anggota Komisi B DPRD Jember, Nyoman Ariwibowo, mengakui, saat ini terdapat lonjakan terkait kasus PMK. Juni ini, ada Seribu lebih kasus PMK. "Memang ada peningkatan, hasil laporan dari gugus tugas Provinsi Jawa Timur (Jatim) ada peningkatan yang sangat signifikan. Hewan yang terjangkit PMK sudah mencapai 1.403 ekor," ungkap Nyoman.
Ia menambahkan, data kasus tersebut memiliki sebaran hampir semua kecamatan yang ada di Jember. Hanya ada beberapa Kecamatan yang dianggap masih aman dari paparan wabah yang menyerang sapi ini.
"3 kecamatan lainnya masih aman yakni di Kecamatan Kaliwates, Arjasa dan Jelbuk," paparnya.
Nyoman juga merasa bahwa pendistribusian obat untuk penyakit ini cukup lambat, karena cukup sulit untuk mendapatkannya. Hal tersebut juga berkaitan dengan merebaknya kasus ini di Indonesia secara luas.
"Obat harus segera diberikan, tetapi saat ini obat masih susah karena terjadi di beberapa daerah bukan hanya di Jember saja," katanya.
Kendati demikian, pihaknya menginginkan agar obat segera terdistribusi kepada masyarakat yang memiliki sapi dengan penyakit ini. Sehingga, ia mengaku akan segera memanggil DKPP Jember untuk menindaklanjuti persoalan ini. (yud/bil/diy)