15 Warga Reaktif, Satu RT Dikarantina di Jombang
Jombang, HARIAN BANGSA - Bupati dan wakil bupati Jombang bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19, menggelar rapat, Rabu (27/5) malam. Rapat ini menindaklanjuti salah satu desa di Jombang yang melakukan karantina wilayah.
Karantina wilayah tersebut menyasar hanya pada satu RT yang berada di Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito. Hal itu dilakukan oleh Pemkab Jombang, lantaran banyaknya warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno mengatakan, dari hasil rapid test yang diselenggarakan oleh Pemkab Jombang, dari 48 kepala keluarga (KK), dengan total 144 jiwa, ada 15 orang dinyatakan reaktif.
“Pada Rabu (27/5) kemarin, 15 orang telah dilakukan swab di RSUD Jombang. Maka dari itu, Pemkab Jombang memutuskan untuk melakukan karantina wilayah,” ucapnya kepada jurnalis di Balai Desa Plosokerep, Kamis (28/5).
Menurut penjelasan Budi, karantina wilayah dilakukan kepada salah satu RT yang ada di Desa Plosokerep untuk 14 hari ke depan. Masyarakat yang menempati tidak diperkenankan keluar maupun masuk dari lokasi.
“Untuk itu, persiapan-persiapan yang dilakukan yakni mulai menyiapkan dapur umum, penyiapan sumber daya manusia (SDM), tenaga, yang nantinya akan menjaga selama 14 hari ke depan,” jelasnya.
Masih lanjut Budi, upaya-upaya yang dilakukan masyarakat beserta pemda setempat. Mereka bersama-sama gotong-royong mengerahkan seluruh tenaga maupun sumber daya yang ada untuk memotivasi kepada masyarakat Desa Plosokerep, agar bisa sadar maupun mengikuti protokol kesehatan.
“Ini salah satu bentuk peran dan fungsi saling menjaga dan melindungi antara satu warga dengan yang lain. Ini dibutuhkan kesadaran bersama,” tuturnya.
Sementara, hari ini (kemarin) dari beberapa tim gugus tugas melakukan upaya pembagian tugas. Tim pencegahan dan penanganan, mempersiapkan tempat isolasi bagi 15 warga yang dinyatakan reaktif, sambil menunggu hasil swabnya keluar.
“Untuk sementara yang tidak dinyatakan reaktif, tetap tidak diperkenankan untuk keluar masuk dari lingkungan yang ditempati saat ini. Agar penyebaran serta penularan Covid-19 ini bisa diminimalisir,” tegas Budi.
Sebelumnya, terdapat 5 warga dari Desa Plosokerep yang terkonfirmasi positif Covid-19, serta sebanyak 15 warga dengan hasil reaktif saat dilakukan rapid test. Semuanya merupakan kasus transmisi lokal di desa tersebut.(aan/rd)