16.536 KPM Terima BLT DBHCHT
Untuk pencairan tahap pertama pada Agustus hingga Oktober 2022, masing-masing KPM menerima masing-masing sebesar Rp 300 ribu sehingga total selama 3 bulan masing-masing menerima Rp 900 ribu.
Probolinggo, HB.net - Sebanyak 16.536 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari buruh tani dan buruh pabrik di Kabupaten Probolinggo menerima Bantuan Langsung Tunai-Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT-DBHCHT) tahap pertama 2022 secara serentak.
Untuk pencairan tahap pertama pada Agustus hingga Oktober 2022, masing-masing KPM menerima masing-masing sebesar Rp 300 ribu sehingga total selama 3 bulan masing-masing menerima Rp 900 ribu.
“Nanti untuk pencairan BLT-DBHCHT tahap kedua pada Nopember dan Desember 2022, rencananya akan dilakukan pada awal Desember 2022,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Achmad Arif.
Pencairan BLT-DBHCHT tahap pertama yang rencananya berlangsung hingga Rabu (26/10/2022) ini dilakukan melalui kantor Pos yang ada di masing-masing kecamatan dan pabrik. Penerimanya tersebar di 14 kecamatan dan 10 perusahaan di Kabupaten Probolinggo.
Ke-14 kecamatan itu diantaranya Kecamatan Bantaran, Besuk, Gading, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Kuripan, Lumbang, Maron, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sukapura dan Wonomerto.
Sementara 10 pabrik diantaranya, PT Secco Nusantara, Gudang Garam, SPEK, Giri Jabung Mulia, Harvest Cahaya Makmur, Catur Primanda Utama, AFR Sampores, Rina Jaya, PT HM Sampoerna dan PT Alam Sejahtera.
“Secara umum dari hasil monev (monitoring dan evaluasi) yang kita lakukan, pencairan BLT-DBHCHT tahap pertama ini berjalan dengan lancar. Bagi yang sakit, nanti akan diantar oleh petugas pos. Sementara yang tidak ada orangnya seperti bekerja ke luar daerah maupun meninggal dunia, uangnya tidak akan diserahkan,” jelasnya.
Menurut Arif, bantuan BLT-DBHCHT ini merupakan bantuan yang diberikan dalam rangka untuk menunjang kesejahteraan para buruh pabrik dan buruh tani di Kabupaten Probolinggo. Untuk KPM buruh tani pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan buruh pabrik berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja.
“Kita mengharapkan agar bantuan BLT-DBHCHT tahap pertama ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian para buruh tani dan buruh pabrik. Jangan terlalu konsumtif dan membeli barang yang tidak penting. Manfaatkanlah bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” pungkasnya. (ndi/diy)