20 IKM Ikuti Pelatihan Tas Batik

Kepala DKUPP, Fitriawati, mengatakan, pemerintah menyediakan dan mendukung pengembangan sentra untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam sentra IKM.

20 IKM Ikuti Pelatihan Tas Batik
Kegiatan saat pelatihan pembuatan tas batik.

Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus melakukan pembenahan untuk mengangkat perekonomian IKM pasca Pandemi Covid-19. Kali ini, Pemkot memberikan pelatihan 20 IKM Batik untuk membuat pembuatan tas batik di Ombass Cafe dan Resto, Kota Probolinggo.

Kepala DKUPP, Fitriawati, mengatakan, pemerintah menyediakan dan mendukung pengembangan sentra untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam sentra IKM.

Menurutnya, batik telah berkembang pesat dengan adanya berbagai diversifikasi produk turunannya yang cocok dipakai dalam berbagai acara. Dan, memiliki berbagai fungsi karya-karya batik para perancang busana Indonesia tidak lagi hanya berupa kain sarung maupun baju perhelatan ritual.

“Untuk mengikuti tren permintaan dan permintaan pasar, itu sebabnya para pembatik diajarkan tekstil desain, bagaimana membuat desain batik yang akan dihasilkan. Produk batik tidak hanya menghasilkan kain, kelak akan ada tas batik sehingga pembatik juga harus menyiapkan batik sesuai kebutuhan desainer tas," ujarnya.

Dirinya berharap peserta pelatihan agar terus berkreasi dan tidak berhenti untuk berkarya dengan selalu menggali ide-ide baru sehingga usaha kreatif para peserta dapat menjadi andalan Kota Probolinggo.

Ditambahkan Plt Kabid Perindustrian, Dwiyani,  acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk dengan diversifikasi turunan produk batik di dalam sentra IKM. 

“Memberikan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan para peserta dalam melaksanakan proses produksi secara baik dan benar serta memahami persyaratan standar produk yang berlaku,” jelasnya.

Pelatihan ini dijadwalkan selama 5 hari yang akan berakhir pada Jumat (19/8) dan akan dibimbing langsung oleh narasumber dari Kaloka Handmade dari Kabupaten Probolinggo. Peserta juga diberikan bantuan berupa seperangkat alat dan bahan pendukung selama pelatihan ini. (ndi/diy)