2023, BEI Jatim Optimis Investor Pasar Modal Terus Meningkat
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur optimis jumlah investor pasar modal tahun 2023 akan terus meningkat.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur optimis jumlah investor pasar modal tahun 2023 akan terus meningkat.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BEI Jatim Dewi Sriana Rihantyasni di Kantor Perwakilan BEI Jatim, di Surabaya, Selasa (24/1).
Ana, panggilan akrab Dewi Sriana Rihantyasni, mengatakan, pada tahun 2022 kemarin jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal tercatat sebanyak 1.360.011 atau tumbuh 36,47 persen dibandingkan 2021. “Jumlah investor SID pasar modal Jatim ini menyumbang sebesar 13,28 persen dari total 10.242.207 SID nasional,” ungkap dia.
Sedangkan SID saham di Jatim pada 2022 tercatat sebanyak 587.974 atau tumbuh 29,10 persen dibandingkan 2021. Jumlah tersebut menyumbang 13,34 persen dari total SID saham nasional yang sebanyak 4.406.828 SID.
SID saham di Jatim tersebar di sejumlah kota atau kabupaten. Di antaranya di Surabaya 137.660 SID, Malang 61.072 SID, Sidoarjo 49.375 SID, Kediri 29.060 SID, Jember 25.806 SID, Gresik 21.053 SID, Banyuwangi 18.102 SID, Madiun 16.837 SID, Pasuruan 16.525 SID, dan Mojokerto 16.169 SID.
Sementara untuk anggota bursa di Jatim per Desember 2022 tercatat ada 50 anggota, dimana di Surabaya 39 anggota, Sidoarjo 1, dan Malang 10. Untuk asset manajement ada 9, emiten 47, dan galeri investasi ada 80.
Dia mengatakan, 2023 ini optimis galeri investasi edukasi, syariah, dan digital (GIE, GIS, dan GED), khususnya yang menyasar masyarakat pinggiran, santri dan penyandang disabilitas akan terus berkembang.
Hal ini juga sudah sesuai dengan program dan tema Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Dalam arah strategis literasi keuangan tahun 2023, prioritas sasarannya adalah UMKM dan masyarakat daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
"Program edukasi yang dilakukan KP BEI Jawa Timur, yakni Jariaah (Belajar Bersama Terkait Pasar Modal Syariah) dengan target sasaran pelajar atau santri. Tentunya sosialisasi dengan Ponpes. Nah, di dalamnya ada santri juga pengasuh pondoknya akan kami sosialisasikan terkait Jariaah ini, " ungkap dia.
Kemudian, lanjutnya, ada Aksi Terpadu Disabilitas (AD) yakni sosialisasi dan edukasi terkait Pasar Modal untuk disabilitas. "Kerja samanya dengan Pertuni, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) , Disabilitas Moyorcycle Indonesia (DMI) dan lainnya, " beber dia.
Hingga akhir 2022 di Jatim terdapat sebanyak 47 emiten atau setara 5,70 persen dari total 825 emiten di BEI. Per Desember 2022, terdapat 4 emiten baru atau sekitar 6,78 persen dari total emiten baru secara nasional yang sebanyak 59 emiten baru.(mid/rd)