22 Pasien Bibir Sumbing Dioperasi

PE-POMI bekerjasama dengan Yayasan Surabaya Cleft Lip & Palate (CLP) Center, dan Rumah Sakit Rizani. Tindakan medis tersebut telah berhasil memperbaiki tampilan bibir, serta membantu memulihkan fungsi

22 Pasien Bibir Sumbing Dioperasi
Kegiatan CSR Operasi Bibir Sumbing.

Probolinggo, HB.net - PT. Paiton Energy (PE) dan PT. Paiton Operation dan Maintenance Indonesia (POMI) menggelar Operasi Bibir Sumbing di kegiatan CSR "Paiton Bersinergy di Rumah Sakit Rizani, Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sebanyak 22 pasien bibir sumbing ikut giat CSR diantaranya dari Kabupaten Probolinggo, Pasuruan hingga Banyuwangi, di Fasilitas Medis Rumah Sakit Rizani, Probolinggo, Sabtu (17/08/2024).

PE-POMI bekerjasama dengan Yayasan Surabaya Cleft Lip & Palate (CLP) Center, dan Rumah Sakit Rizani. Tindakan medis tersebut telah berhasil memperbaiki tampilan bibir, serta membantu memulihkan fungsi

Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri mengatakan, CSR Operasi Bibir Sumbing ini pertama kali dilakukan. Menurutnya, manfaat dari operasi bibir sumbing ini sangat dirasakan manfaatnya. Selain itu, memberikan solusi bagi anak-anak yang mengalami kondisi ini agar ke depan dapat menjalani kehidupan dengan senyum penuh kepercayaan diri.

“Program ini merupakan salah satu cara kami untuk berkontribusi dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih baik, sejalan dengan visi kami mendukung Indonesia Maju,” kata Fazil Erwin Alfitri. Setelah melakukan operasi bibir sumbing, 22 anak Balita tersebut diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, dan hilang stigma sosial yang melekat pada mereka.

Pj Bupati, Ugas Irwanto mengapresiasi kegiatan ini. “Pemkab Probolinggo sangat mendukung inisiatif seperti ini yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama anak-anak. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah kami,” ujarnya.

Ketua Tim Medis Surabaya CLP Center Dr. Lobredia Zarasade, sedikit memaparkan soal penyebab bibir sumbing. "Bisa dari gen, faktor kurang gizi ketika hamil dan juga faktor lingkungan. Karenanya, kami tidak hanya fokus pada operasi bibir sumbing, tetapi juga pada edukasi mengenai pentingnya intervensi medis tepat waktu," tegasnya.

Direktur Rumah Sakit RS Rizani Dr. Mirrah Samiyah mengatakan bibir sumbing dan langit-langit sumbing merupakan kondisi yang memerlukan intervensi medis. Kondisi bibir sumbing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada anak-anak, termasuk kesulitan makan, gangguan pendengaran, dan masalah bicara.

“Dengan operasi bibir sumbing, kita dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut dan memberikan anak-anak kesempatan untuk hidup dengan lebih baik. Namun, dukungan keluarga dan komunitas juga sangat penting dalam proses pemulihan mereka,” kata Dr. Mirrah Samiyah. (ndi/diy)