40 Persen Pendapatan Indosat dari Segmen Pendidikan
Selain produk, Indosat juga punya lini bisnis 'be to see'.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Selain produk, Indosat juga punya lini bisnis B2B. Salah satunya yakni segmen pendidikan melalui edukasi dengan kontribusi 30-40 persen terhadap revenue B2B Indosat pada 2022.
VP - Head of East Region B2B Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Sigit Pramudyantoro mengatakan, kontribusi tersebut didapat dari tahun lalu. Sigit meyakini pada tahun ini tidak banyak bergeser seperti tahun lalu, yakni 30- 40 persen untuk revenue di wilayah East Regional.
"Untuk revenue yang kami dapat bukan transactional fill tetapi transformasi. Kami menawarkan solusi. Di antaranya conectivity, akses poin, ruter, server serta app atau aplikasi (yang bekerjasama dengan pihak ketiga)," ujarnya, Senin (9/10).
Paling dasar, yakni conectivity metwork dan mobile network biasanya. “Mereka membutuhkannya dan kita biasanya kerja sama dengan beberapa universitas. Kalau untuk Unusa sudah sampai pembuatan aplikasi eSorogan (setoran ngaji)," imbuhnya.
Menurut Sigit, dalam melakukan transformasi tantangnnya untuk edukasi, yakni Indeks Kinerja Universitas (IKU). Pihaknya masuk dari arah situ, Indosat supporting IKU ke mereka (universitas).
"Ada 8 IKU dan Indosat punya peran disemuanya. IKU 1, lulusan dapat pekerjaan yang layak. Kita bekali mereka dengan soft skill dan hard skill. IKU 2, mahasiswa mendapat pengalaman magang di luar kampus (magang, project desa, mengajar dan lain-lain)," jelasnya.
IKU 3, dosen berkegiatan di luar ilmu mencari pengalaman di industri. IKU 4, praktisi mengajar di salah satu kampus. IKU 5, hasil kerja dosen digunakan masyarakat, IKU 6, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia.
IKU 7, kelas yang kolaboratif dan partisipatif (salah satunya melakukan 5g). IKU 8, program studi berstandar internasional. "Kerja sama ini rata-rata 3 tahun. Pertama melakukan MoU, lalu melakukan perjanjian kerja sama atau action-nya," pungkasnya.(diy/rd)