Alumni UINSA Surabaya Terpilih Jadi Ketua IKA-PMII Tuban
"Saya ingin berkonsentrasi di bidang pertanian dan ingin lebih memajukan desa yang saya pimpin, saya mengusulkan untuk ketua IKA PMII Tuban dipegang oleh sahabat Khoirul Huda," ujar Warsito kepada wartawan seusai acara Muscab.
TUBAN, HB.net - Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Khoirul Huda terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kabupaten Tuban. Ia terpilih dalam Muscab yang digelar di Guest House Jalan Pramuka Tuban, pada Minggu (28/2).
Khoirul Huda yang menempuh Fakultas Syariah, Jurusan Jinayah Siasah atau Hukum Pidana dan Politik itu mendapatkan kepercayaan untuk memimpin IKA PMII pada periode 2021-2025. Sedangkan, Ketua domisioner, M Warsito menolak dicalonkan kembali karena ingin fokus sebagai pimpinan desa dan mengabdi pada masyarakat. Oleh sebab itu Warsito langsung menyerahkan tonggak estafet kepada Khoirul Huda.
"Saya ingin berkonsentrasi di bidang pertanian dan ingin lebih memajukan desa yang saya pimpin, saya mengusulkan untuk ketua IKA PMII Tuban dipegang oleh sahabat Khoirul Huda," ujar Warsito kepada wartawan seusai acara Muscab.
Sementara itu, Khoirul Huda yang terpilih sebagai ketua mengaku, bersyukur atas kepercayaan para kader.
Ia menuturkan, sebagai organisasi bagian dari Badan Otonom (Banom) NU sesuai Hasil Mukmatar Jombang, akan berkomitmen dan berkidmad pada Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, kedepan IKA PMII Tuban akan berupaya membantu kader agar terdistribusi disemua lini. Sehingga, kader PMII bisa memberikan manfaat untuk masyarakat yang memegang amaliyah nahdliyah.
"Saya berharap bantuan dan dukungan dari semua sahabat-sahabat PMII untuk menjalankan roda organisasi ini bersama-sama," ujar Khoirul Huda lulusan UINSA 2001 yang juga Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban.
Ditempat yang sama, KH Muchid Efendi perwakilan dari Pengurus Wilayah (PW) IKA PMII Jawa Timur menyatakan, kader PMII harus memperkuat konsolidasi mengingat kondisi Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Terutama, adanya ancaman radikalisme, ancaman terorisme, dan ancaman komunisme.
"Sebagai kader PMII kita harus menjaga agar ancaman-ancaman ini tidak terlalu masuk ke Indonesia," terangnya.
Kata Muchid, persoalan global mengenai banjirnya informasi di era media sosial yang termakan berita palsu (hoax) perlu diantisipasi bersama. Sehingga, para kader wajib berpartisipasi menangkal berita dan informasi hoaks.
"Pandemi Covid-19 belum akhir, jadi saya minta seluruh kader harus merapatkan barisan untuk mencari solusi agar selamat dari virus ini," tegasnya.
Diketahui, Muscab IKA PMII Tuban tidak hanya diikuti alumni dari Tuban, melainkan dari beberapa alumni yang dulu berproses di luar Tuban. Seperti PMII Yogyakarta, PMII Semarang, PMII Bojonegoro, PMII Lamongan, PMII Surabaya, dan PMII Malang. (wan/ns)