Anggota DPD Lia dan LPPD Diskusi Pergub Pesantren

Dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur yang merupakan daerah pemilihannya, Anggota DPD Lia Istifhama mengutamakan bertemu dengan berbagai mitra kerja atau stakeholder berkaitan dengan Komite III yang menaunginya.

Anggota DPD Lia dan LPPD Diskusi Pergub Pesantren
Anggota DPD Lia Istifhama dan LPPD Jatim diskusi tentang pergub pesantren yang diinisiasi di era Gubernur Khofifah.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Dalam rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur yang merupakan daerah pemilihannya, Anggota DPD Lia Istifhama mengutamakan bertemu dengan berbagai mitra kerja atau stakeholder berkaitan dengan Komite III yang menaunginya. Tak terkecuali dengan Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur yang diketuai Halim Soebahar.

“Beberapa waktu lalu saya bersama kawan-kawan LPPD serta para penerima beasiswa S3 membahas tentang perda pesantren dan pergub pesantren. Kami semua komitmen mengawal program yang sangat positif ini bagi pengembangan pesantren dan dunia pendidikan. Terlebih pergub pesantren hanya ada di Jawa Timur yang terbit di era Ibu Khofifah. Jadi Jawa Timur merupakan inisiator,” kata Lia, Ahad (10/11).

Dia menilai pergub pesantren sangat detail menjadi pedoman pada perencanaan, fasilitasi pengembangan pesantren. Baik rencana pembangunan jangka menengah daerah, rencana strategis perangkat daerah, rencana kerja pemerintah daerah, dan rencana kerja perangkat daerah.

Perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu melanjutkan, dengan begitu, Jatim sangat detail dan komprehensif melakukan tata Kelola pengembangan pesantren.

Senator cantik peraih suara terbanyak nasional untuk perempuan nonpetahana tersebut, juga menyebut pergub pesantren sebagai tonggak terbentuknya kolaborasi multipihak dalam menguatkan eksistensi di Jawa Timur.

“Dalam pergub tersebut dijelaskan bahwa perencanaan fasilitasi pengembangan pesantren yang disusun oleh Biro Urusan Kesejahteraan Rakyat memperhatikan masukan dari pemerintah kabupaten-kota di daerah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, ormas, perguruan tinggi, serta unsur pesantren. Maka ini stimulus kolaborasi multipihak," jelasnya.

“Tentunya, pesantren pun terstimulus untuk terus memperbaiki dan melengkapi keperluan administratif agar memenuhi unsur fasilitasi program,” tandasnya.

Keponakan Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa tersebut juga mengapresiasi Program OPOP (One Pesantren One Product) Jawa Timur.

“Harus diapresiasi, bahwa OPOP Jatim sangat efektif membentuk pesantrenpreneur, santripreneur, dan sosiopreneur. Ini harus didukung bersama agar eksistensi pesantren semakin inventif dan adaptif. Yaitu membentuk santri yang berdaya saing, terutama dalam sektor ekonomi produktif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, acara LPPD Jatim yang dihadiri ning Lia tersebut, merupakan keberlanjutan program beasiswa yang disalurkan oleh Pemprov Jatim. Bertempat di UIN Khas Jember pada 4 Novembee 2024 lalu. Acara LPPD tersebut dihadiri Direktur Pasca Sarjana Moch. Chotib dan  Sekretaris LPPD H. Achmad Muhibbin Zuhri.

LPPD Jatim sendiri, hingga saat ini sudah mendistribusikan sebanyak 5643 beasiswa. Beasiswa yang diberikan pun berjenjang, mulai S1 hingga S3. Perguruan tinggi yang ditunjuk pun bervariasi, baik dari perguruan tinggi swasta, hingga perguruan tinggi luar negeri, yaitu Mesir. (mdr/rd)