Angka Stunting di Jember Turun 7 Persen
Dengan puluhan ribu anak yang masih tercatat stunting di Jember, pihaknya menerjunkan petugas Puskesmas di setiap desa untuk memasifkan gerakan pencegahan dan penanganan.
Jember, HB.net - Bupati Jember, Hendy Siswanto mengutarakan ,erat hubungan antara persoalan pangan dengan stunting yang harus segera dituntaskan. Angka prevelansi stunting di Jember akan terus ditekan hingga zero stunting. Tak ingin terdengar muluk-muluk, ia sebutkan hasil dari upaya pengentasan stunting selama ini.
"Kondisi stuntig kita ini sudah turun, sudah 7 persenan, angka itu tidak bagus juga, masih puluhan ribu. Ini perlu kita selesaikan bersama- sama." ujarnya, saat ditemui di sela kegiatannya di UNEJ, ditulis hari ini (30/11/2022).
Dengan puluhan ribu anak yang masih tercatat stunting di Jember, pihaknya menerjunkan petugas Puskesmas di setiap desa untuk memasifkan gerakan pencegahan dan penanganan. "Treatment yang kita lakukan sekarang ini asupan gizi. Puskesmas kami masuk ke dalam, untuk memberikan bantuan kebutuhan gizi," ungkapnya.
Ia mengaku, banyak pihak yang turut serta membantu dalam penanganan stunting, AKI, dan AKB, yang saat ini sedang turun ke desa- desa di Jember. "Ada tambahan sosialisasi dari tim teman-teman, itu setiap minggu ada," imbuhnya.
Kendati demikian, ia menilai bahwa persoalan tersebut tidak bisa hanya diselesaikan di hilirnya saja. Persolan tersebut akan semakin mudah ditekan apabila urusan ketahanan pangan semakin kuat. Sebab pemenuhan gizi perlu didahului dengan pemenuhan kebutuhan pangan.
"Untuk ketahanan pangan Jember memang mendapat reward, salah satu kabupaten terbaik. Tapi ada satu kekurangan kita, pupuk. Pupuknya kita tidak punya," ungkapnya. Apabila pupuk di Jember tetap dalam kondisi yang tidak tercukupi, maka ketahanan pangan juga akan melemah.
"Makanya, 2023 kami punya program bikin pabrik pupuk. Kami akan deklarasikan, supaya bisa kerja sama. Siapapun yang buat (produksi) pupuk organik, akan kami kumpulkan," ujarnya.
Sembari menyiapkan gedung untuk pusat produksi dan melakukan percobaan dalam pembuatan pupuk organik, Hendy juga mengatakan akan segera menggandeng pihak lembaga tinggi, untuk melakukan penelitian terhadap pupuk organik. Pihaknya ingin mengetahui lebih jauh kecocokan pupuk organik terhadap tanaman, di setiap area yang berbeda.
"Kami akan teliti di area mana saja yang cocok memakai pupuk organik, karena tidak semua pupuk organik cocok di semua wilayah. Dan ini perlu dikaji bersama- sama," jelasnya.
Mengingat penghujung tahun sudah mulai dimasuki, pihaknya perharap agar pilot project tersebut segera terlaksana dengan baik, utamanya hasil dari penelitian yang ia harapkan dapat dikerjakan dan dikaji bersama pihak- pihak akademisi.
"Nah ini kalo sudah swasembada pupuk, kami akan bagikan gratis, pupuk organic," pungkasnya. (yud/bil/diy)