Antisipasi Omicron, Pemkot Siapkan ASN Hamil WFH

SE tersebut menyebutkan berdasarkan arahan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI bahwa puncak gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret.

Antisipasi Omicron, Pemkot Siapkan ASN Hamil WFH
ekda Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati saat memimpin Rakor antisipasi Covid-19 Varian Omicron.

Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah menyebarnya kasus Covid-19 varian omicron, khususnya di wilayah Kota Probolinggo. Hal itu disampaikan Sekda drg. Ninik Ira Wibawati saat memimpin Rakor bersama Tim Peningkatan Pencegahan dan Penanganan Konflik Sosial Kota Probolinggo Januari 2022.

Rakor ini dihadiri unsur forkopimda dan diikuti instansi internal Pemkot secara daring. Berdasarkan data Satgas Covid-19, pada 2020 terdapat 3.384 orang Kota Probolinggo, 5 orang hamil menderita Covid-19 dan 1 orang meninggal dunia. Tren sangat meningkat drastis terjadi pada 2021. Jumlah sama sebanyak 3.384 orang Kota Probolinggo, 45 orang hamil menderita Covid-19 dan 8 orang meninggal.

Untuk itu, pemkot mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Probolinggo tanggal 25 Januari 2022, Nomor 065/602/425.022/2022 tentang pemberlakuan Work From Home (WFH) bagi ASN dan Non ASN khusus wanita hamil di masa pandemi Covid-19 varian Omicron.

SE tersebut menyebutkan berdasarkan arahan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI bahwa puncak gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret.

“Untuk itu, saya minta pada Dinkes dan Diskominfo mensosialisasikan SE ini, terkait taat protokol kesehatan (prokes) agar disetel berulang di Radio-radio. Dinkes juga perlu mengagendakan acara dialog interaktif seperti beberapa bulan yang lalu terkait kasus Omicron dan vaksinasi,” pintanya.

Tak hanya membahas perkembangan Covid-19, Sekda Ninik juga menyinggung soal antisipasi intensitas curah hujan tinggi disertai angin yang berdampak pada kasus demam berdarah.

Kepala Kejari, Boedi Hariyantho tak ingin ketinggalan, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terkait penyebaran Covid-19.

 “Meskipun varian Omicron tak seganas varian Delta, kita harus tetap waspada dan mengantisipasi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bagi yang belum vaksin, segera vaksin,” serunya.

Sampai saat ini, 4,47 persen masyarakat Probolinggo belum vaksin dan jika kedapatan masyarakat positif Covid-19 agar dilakukan Isolasi secara terpadu (isoter). Ia juga menyampaikan pentingnya pengawasan penggunaan anggaran terkait penanganan Covid-19 oleh Inspektorat. (ndi/diy)