APBD Jember untuk Kearifan Lokal
Sehingga, barang dagangan tersebut dapat didaftarkan dalam sistem katalog elektronik yang bisa diakses pemerintah. Hendy juga sekaligus memberikan contoh dalam ulasannya.
Jember, HB.net - Tahun ini, pandemi Covid-19 melandai. Bupati Jember, Hendy Siswanto beberkan intruksi presiden agar gunakan anggaran untuk kearifan lokal. Sebagian besar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dapat digunakan untuk menunjang perekonomian lokal, yaitu dengan membelanjakan secara langsung pada produsen lokal.
"Tahun ini, Bapak Jokowi mengintruksikan untuk pemerintah se Indonesia, APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), APBD, itu 40 persen dibelanjakan untuk UMKM, kearifan lokal," ungkapnya. Anggaran tersebut dapat dibelanjakan secara langsung, tanpa melalui sistem pelelangan.
"Lewat e- katalog, sistem belanja yang langsung. Tanpa tender. Produknya adalah produk lokal," imbuhnya. Agar bisa masuk dalam daftar perbelanjaan di sistem e-katalog, tidak serta merta produsen/ pedagang lokal saja, namun terdapat syarat administratif yang harus di penuhi.
Sehingga, barang dagangan tersebut dapat didaftarkan dalam sistem katalog elektronik yang bisa diakses pemerintah. Hendy juga sekaligus memberikan contoh dalam ulasannya. "Tapi harus punya persyaratan. Harus punya SIUP, surat ijin pendirian usaha; harus punya NIB, nomor induk berusaha; harus ada surat dari Menkumham. Misal membuat produk nasi goreng. Nah itu didaftarkan di e-katalog.
“Nanti Pemkab Jember kalau mau beli nasi goreng senilai lebih dari 200juta, mborong nasi goreng, tidak usah tender jadi langsung," paparnya.
Namun ia menyayangkan, di Jember, masih belum ada produk besar yang disodorkan dalam sistem e-katalog ini. Sayangnya di Jember ini, masih produk kecil- kecil. Tidak ada produk- produk besar.
"Maka dari itu, intruksi presiden, uang itu harus muter di Jember, di setiap Kabupaten sendiri. Itu namanya memutar uang di Jember sendiri, dengan kecepatan penuh, Insya Allah ekonomi segera bangkit, secepatnya," pungkasnya. (yud/bil/diy)