Arumi Bachsin Ajak Gerakan PKK Kolaborasi Cegah Stunting
"Saya harap ruhnya TP PKK (se-Jatim) ini bisa terus dipertahankan. Karena PR-nya masih banyak," ujar Arumi .
Jember, HB.net - Kehadiran Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin pada Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke- 50, yang diselenggarakkan oleh Pemprov Jatim di GOR PKPSO Jember, pada hari ini (28/11), memberikan suntikan energi kepada segenap TP PKK se-Jatim yang hadir.
Arumi mengatakan, meski usia dari Gerakan PKK telah mencapai 50 tahun, namun masih ada bayi yang melewatkan imunisasi, angka stunting yang cukup tinggi, AKI dan AKB yang masih terjadi, maka pekerjaan rumah TP PKK belum bisa dikatakan tuntas. Maka dari itu, dia berharap TP PKK se- Jatim segera melakukan gerakan secara kolaboratif dan masif, yakni berbhakti untuk bangsa dan berbagi untuk sesama.
Terlebih, menurut Arumi, TP PKK di Jawa Timur merupakan tim penggerak dengan jumlah terbesar di Indonesia. Dengan demikian, hasil konkriet dari kiprah ibu- ibu PKK akan semakin membawa manfaat ke depannya.
"Saya harap ruhnya TP PKK (se-Jatim) ini bisa terus dipertahankan. Karena PR-nya masih banyak," ujar Arumi dalam Peringatan HKG PKK ke-50 yang digelar di GOR PKPSO Jember.
Peran serta TP PKK dalam membina keluarga dan berbhakti pada bangsa sejauh setengah abad ini, bagi Arumi patut untuk diapresiasi. Bahkan ia sempat menyebut bahwa setengah kaki dari ibu- ibu PKK 'Insya Allah sudah masuk surga'.
"Mboten digaji (tidak digaji), waktu, tenaga, semua habis (untuk berbhakti)," ujar Arumi.
Arumi juga sempat menyinggung, tentang bukti dari ruh pengabdian TP PKK. Dia sedikit menceritakan kisah salah seorang ibu TP PKK Kecamatan di Trenggalek, yang tanpa ragu menolong ODGJ hamil yang melahirkan bayinya di pinggir jalan dini hari, lantas segera dilarikan ke rumah sakit.
"Ketika saya nanya, (dijawab) loh saya ini Tim Penggerak PKK Kecamatan, buk," tukasnya saat berbagi cerita.
"Mau pakai seragam, atau tidak pakai seragam, ruh pengabdiannya selalu ada," ujar Arumi menyemangati ibu-ibu PKK yang hadir.
Selain itu, Arumi juga menyinggung tentang target capaian penurunan stunting di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Menurut Arumi, mengutip dari pernyataan WHO, bahwa idealnya, dalam suatu negara angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen, sedang di Indonesia, masih berada di angka 23,5 persen stunting.
"Kita punya target di tahun 2024, target nasional, di 14 persen (stunting). Bisa atau enggak, ya kita usaha dulu," terang Arumi memotivasi.
Sedangkan AKI dan AKB, Arumi berharap tidak terjadi lagi di seluruh kabupaten/kota wilayah Jatim. Ia berpesan kepada segenap petugas di Posyandu agar dapat mengidentifikasi risiko pada ibu hamil. Sehingga mereka berhak mendapatkan pendampingan yang layak untuk menghindari AKI dan AKB.
"Program pendampingan di Jawa Timur ini berhasil sampai 99 persen, mengantarkan ibu-ibu hamil ke fasilitas kesehatan. Sehingga risiko- risiko tertangani dengan baik," ujarnya.
Dengan demikian, Arumi menyampaikan selamat atas HKG PKK ke-50, khususnya kepada TP PKK se- Jatim. Ia berharap dengan semangat dan ruh mereka, Indonesia dapat menyongsong masa keemasan di tahun 2045, satu abad kemerdekaan, dengan SDM yang bebas dari stunting, risiko AKI- AKB, bencana alam, dan masalah- masalah kesehatan.
"Mari TP PKK, sudah 50 tahun mendampingi Indonesia, jangan patah semangat, kita antarkan Indonesia Emas di tahun 2045." pungkasnya. (yud/bil/ns)