Arus Peti Kemas Pelindo 2022 Dibawah Target
Terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs. Angka ini tumbuh 1,08 persen dibandingkan 2021 periode yang sama, sebanyak 11,04 juta TEUs. Capaian tersebut sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta TEUs.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target arus peti kemas perusahaan. Salah satunya adalah berkaitan dengan peti kemas luar negeri yang masih dipengaruhi konflik Rusia dan Ukraina.
Juga masalah penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di sejumlah kota di Cina, juga mempengaruhi arus ekspor dan impor di sejumlah terminal peti kemas di Indonesia.
“Peti kemas dalam negeri juga turun. Salah satunya dipengaruhi cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia. Arus peti kemas luar negeri pada 2022 tercatat 3,48 juta TEUs atau tercapai 94,28 persen dari target sebanyak 3,66 juta TEUs. Jumlah tersebut naik 2,04 persen dari 2021 sebanyak 3,41 juta TEUs," katanya, Senin (16/1).
Sementara peti kemas dalam negeri tercatat 7,67 juta TEUs atau tercapai 96,1 persen dari target sebanyak 7,98 juta TEUs. Arus peti kemas dalam negeri tumbuh 0,65 persen dari 2021 sebanyak 7,62 juta TEUs.
“Prediksi kami pada 2022 akan ada kenaikan 5-7 persen. Namun realisasinya naik sekitar 1,08 persen. Untuk 2023 ini, kami targetkan 11,53 juta TEUs,” urainya.
Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menyebut upaya kontainerisasi muatan dapat menjadi salah satu upaya SPTP untuk meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas. Upaya kontainerisasi ini perlu melakukan pembenahan di sejumlah pelabuhan yang ada di wilayah Timur Indonesia agar mampu digunakan untuk kegiatan peti kemas.
"Upaya untuk meningkatkan arus peti kemas luar negeri dapat dilakukan dengan penyediaan terminal yang berfungsi sebagai transshipment hub. Namun, perlu dilakukan kajian yang menyeluruh bersama semua pihak termasuk pemerintah," tegasnya. (diy/rd)