Banyuwangi Luncurkan MPP Digital
Guru Besar Universitas Indonesia itu mengatakan, di masa mendatang ketika infrastruktur digital kian lengkap di Indonesia, pelayanan publik berbasis digital pasti menjadi keniscayaan.
Banyuwangi, HB.net - Setelah menjadi kabupaten pertama yang mengembangkan Mal Pelayanan Publik (MPP), kini Pemkab Banyuwangi kembali menjadi daerah pertama yang meluncurkan MPP Digital. Warga bisa mengurus 43 dokumen kependudukan dari gawainya, kemudian bisa dicetak langsung.
Soft launching MPP Digital dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Sekretaris Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN), Prof. Dr. Eko Prasojo, dalam rangkaian Festival Pelayanan Publik, Jumat (07/10/2022).
"Selamat kepada Banyuwangi yang terus berinovasi, dan kini meluncurkan MPP Digital. Kita patut apresiasi. Pelayanan digital ini merupakan variasi pelayanan publik pada masyarakat, ada yang bersifat fisik, ada yang digital, dan ada juga hibridasi," kata Prof Eko.
Guru Besar Universitas Indonesia itu mengatakan, di masa mendatang ketika infrastruktur digital kian lengkap di Indonesia, pelayanan publik berbasis digital pasti menjadi keniscayaan. "Dalam 5 tahun lagi bisa jadi akan terjadi perubahan digitalisasi yang besar. Akan terjadi milienialisasi besar-besaran di Indonesia, sehingga kebutuhan pelayanan publik digital menjadi keharusan," jelas Eko.
Senada, Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum KemenPAN-RB, Muhammad Imanuddin, mengatakan, pemerintah pusat kini konsentrasi melakukan digitalisasi pelayanan. MPP Digital di Banyuwangi mengintegrasikan layanan publik secara digital melalui satu aplikasi Smart Kampung Banyuwangi. Dalam aplikasi tersebut terdapat layanan Mal Pelayanan Publik Digital.
Sebagai tahap awal, lewat layanan ini masyarakat bisa mengurus berbagai kebutuhan administrasi kependudukan (adminduk) secara mandiri melalui online, mulai Kartu Keluarga, pengajuan KTP elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan administrasi kependudukan lainnya.
"Khusus KTP elektronik dan KIA cetaknya harus ke mesin anjungan adminduk mandiri yang berada di enam lokasi, karena seperti e-KTP kan cetakannya khusus. Program ini terus kami sempurnakan, dan secara bertahap akan terus ditambah jenis layanannya. Seperti izin untuk profesi kesehatan," kata Ipuk.
"Aplikasi ini terus kami sempurnakan dan semoga secepatnya seluruh layanan yang jumlahnya ratusan bisa masuk ke MPP Digital dan mudah-mudahan memberikan kemudahan bagi masyarakat Banyuwangi," jelas Ipuk. (guh/diy)