Beberapa Siswi SMK Gerebeg Guru saat Check In di Hotel dengan Muridnya
Diduga karena merasa akan disenonohi sang guru, siswi, sebut saja Mawar, bersama teman-temannya sepakat menjebak guru jurusan perhotelan yang berinisial Y.
Surabaya, HARIANBANGSA.net – Diduga karena merasa akan disenonohi sang guru, siswi, sebut saja Mawar, bersama teman-temannya sepakat menjebak guru jurusan perhotelan yang berinisial Y. Guru Y mengajar di salah satu SMK swasta di kawasan Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Dia digerebek oleh para siswi sekolah di sebuah hotel di kawasan Jalan Kusuma Bangsa, Sabtu (26/10) lalu.
Penggrebekan yang dilakukan oleh para siswi SMK ini bermula dari kecurigaan yang disampaikan Mawar. Ia bercerita kepada teman teman satu sekolah. Sebelumnya, Y ini telah memaksa Mawar untuk memeluk dan memegang alat kelamin pelaku saat korban diantar pulang ke rumah.
Hal itu diungkapkan oleh JR, salah satu teman Mawar. Saat itu, guru Y mengantarkan Mawar pulang dengan naik sepeda motor, beberapa hari sebelum penggerebekan di hotel. Diduga, saat itu Y sudah mulai melakukan pelecehan secara verbal. "Saat dibonceng, korban diminta untuk memeluk Y dan bahkan diminta untuk memegang alat kelaminnya," ungkap JR.
Di hari berikutnya, Y merayu Mawar untuk check-in bareng di hotel. Y menawarkan itu karena mempunyai voucher menginap. Pada hari itu, sekolah mereka menjadi panitia untuk festival band di salah satu mall di Surabaya. Guru dan siswa dilibatkan dalam acara itu. Karena acara dijadwalkan selesai hingga malam, Mawar dirayu untuk menginap di sebuah hotel.
Sebelum Mawar mendatangi guru Y, terlebih dahulu ia menceritakan kepada teman-teman perempuannya. "Sore itu saya ingin membuktikan apa maksud Y. Semua teman saya merasa aneh. Kenapa Mawar yang tinggal di Surabaya, ditawari menginap di hotel?" tambah JR.
Setelah Mawar mendatangi kamar Y, tidak lama pukul 15.00 WIB para siswi sepakat untuk menggerebek kamar hotel yang diinapi oleh pelaku. Situasi tegang sempat terjadi. Y tak bisa mengelak ketika ditunjukkan bukti chat-nya kepada Mawar. Pihak sekolah akhirnya mendengar masalah itu.
Supardi, guru bagian kesiswaan saat dikonfirmasi menyatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani secara internal. "Sudah diselesaikan di sekolah," ucapnya, tapi enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sementara, pihak Kecamatan Gubeng menyatakan belum ada laporan terkait kasus pelecehan yang dilakukan guru SMK terhadap muridnya. Hal itu disampaikan oleh Camat Gubeng Eko Purnomo. “Kita tidak ada laporan terkait itu. Kalau memang ada kejadian itu dan diselesaikan secara internal, sekolah semestinya melibatkan pihak kecamatan,” ujarnya, saat dikonfirmasi Rabu (30/10).(yan/rd)