Begini Respon KBI Soal Transformasi Human Capital
Menteri Negara BUMN Erick Thohir terus mendorong BUMN untuk melakukan transformasi di human capital atau sumber daya manusia.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Menteri Negara BUMN Erick Thohir terus mendorong BUMN untuk melakukan transformasi di human capital atau sumber daya manusia. Menurutnya, transformasi yang dilakukan di BUMN tidak mungkin terjadi kalau tidak ada transformasi terkait sumber daya manusia. Selain itu, transformasi sumber daya manusia ini harus di jalankan secara berkelanjutan.
Terkait transformasi sumber daya manusia ini, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, transformasi sumber daya manusia di KBI sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Ini merupakan bagian dari transformasi korporasi KBI.
Saat ini, KBI tengah dalam proses transformasi bisnis dalam upaya menuju digital corporation. Ini tentunya SDM yang ada juga dituntut untuk bisa melakukan transformasi ke arah digital. “Untuk itu, berbagai program telah dan sedang kami jalankan dalam upaya menjadikan SDM yang unggul, memiliki pemikiran atau mindset digital, dan tentu saja SDM yang agile dalam menghadapi perubahan,” jelasnya, Jumat (3/9).
Sebagai catatan, korporasi Merah Putih yang bergerak dalam lini usaha sebagai lembaga kliring di perdagangan berjangka komoditi dan pasar fisik komoditas serta pusat registrasi resi gudang ini memiliki karyawan yang ramping.
Dengan jumlah kurang dari 50 orang, justru menjadikan BUMN ini memiliki catatan mengilap terkait nett profit per employee. Di tahun 2017 nett profit per employee tercatat sebesar Rp 192 juta, tahun 2018 sebesar Rp. 483 juta, tahun 2019 sebesar Rp. 799 juta, dan di tahun 2020 sebesar Rp. 1.208 Juta.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, proses transformasi sumber daya manusia, tentunya memiliki tantangan tersendiri. Pasalnya, karena harus menyiapkan SDM yang ada untuk bisa memiliki skill yang mampu menjawab tantangan kedepan. Untuk itu, KBI telah menjalankan berbagai program pengembangan, baik dari sisi soft skill mapun hard skill.
“Bahkan, KBI juga memberikan bea siswa bagi karyawan yang memiliki kemampuan untuk melanjutkan ke level pendidikan S2. Dalam hal bea siswa ini, tentunya kami tidak melihat dari sisi cost semata. Namun lebih ke investasi SDM, dimana dalam waktu ke depan karyawan yang mendapatkan bea siswa pendidikan S2 ini mampu menjadi ujung tombak korporasi,” jelas Fajar.
Keseriusan KBI dalam melakukan transformasi SDM terlihat dari program Leadership Development Program (LDP) yang dijalankan. Leadership Development Program (LDP) merupakan program yang didesain khusus untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul serta agile serta memiliki digital mindset.
Program ini merupakan upaya KBI dalam melakukan percepatan atas kebutuhan transformasi sumber daya manusia yang ada. Selain itu, KBI juga menjalankan talent pool untuk memetakan potensi dari semua karyawan.
“Terkait transformasi sumber daya manusia ini, ke depan akan terus kami jalankan secara berkelanjutan. Hal ini karena kami melihat bahwa korporasi harus tetap sustain, dan itu semua membutuhkan sumber daya manusia yang handal, lincah dan tentunya menjalankan AKHLAK yang telah dicanangkan sebagai core values seluruh BUMN”, ungkap Fajar Wibhiyadi.(rd)