Berkat Salt Centre Terintegrasi,  PHE WMO Raih Proper Emas Kali Keempat 

"Alhamdulillah, tahun ini Proper Emas kembali diraih melalui program unggulan salt centre yang kami kembangkan bersama masyarakat Desa Banyusangka, Bangkalan. Kami harapkan program ini dapat menghidupkan industri garam tradisional oleh masyarakat Pulau Garam," papar Arifin.

Berkat Salt Centre Terintegrasi,  PHE WMO Raih Proper Emas Kali Keempat 
Penyerahan penghargaan Proper Emas oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin kepada Direktur PHE WMO, Endro Hartanto, Kamis (29/12/2022).

Jakarta, HB.net - PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) kembali meraih penghargaan Proper Emas tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kinerja perusahaan dalam mengelola lingkungan.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin kepada Direktur PHE WMO, Endro Hartanto di Istana Wakil Presiden RI, Kamis (29/12/2022).

Menurut Arifin, diraihnya penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) yang tergabung di Regional Indonesia Timur Subholding Upstream dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Di antaranya mengembangkan teknologi tepat guna melalui program salt centre terintegrasi.

"Alhamdulillah, tahun ini Proper Emas kembali diraih melalui program unggulan salt centre yang kami kembangkan bersama masyarakat Desa Banyusangka, Bangkalan. Kami harapkan program ini dapat menghidupkan industri garam tradisional oleh masyarakat Pulau Garam," paparnya.

Endro Hartanto menyampaikan hal senada. Ia menyebut penghargaan Proper Emas tahun ini menunjukkan program salt centre terintegrasi telah memberikan manfaat bagi kelompok penerima manfaat dan masyarakat sekitar.

"Tidak hanya manfaat ekonomi saja yang didapat, tetapi manfaat lainnya seperti manfaat lingkungan dan sosial," ujar Endro Hartanto.

Seperti diketahui, salt centre terintegrasi merupakan program yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas garam di Madura, khususnya wilayah Bangkalan. Dengan menerapkan teknologi tepat guna, tidak hanya NaCl saja yang meningkat, tetapi kandungan puritan yang tidak dibutuhkan dalam garam juga berkurang.

Program ini melibatkan ibu-ibu PKK dan juga karang taruna dalam kegiatan diversifikasi produk olahan berbahan dasar garam. Program itu juga menjadi contoh dan lokasi belajar bagi masyarakat sekitar dan siswa-siswi dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi terkait pengelolaan garam rakyat dengan teknologi tepat guna.

Program salt centre terintegrasi ini juga telah mampu mendukung SDGs 1, 8, 12, 13 dan 15.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PHE WMO, sehingga ini adalah pencapaian dan penghargaan untuk kita semua", tutup Endro. (mil/uzi/ns)