Bertemu Wabup Timbul, Pemborong Ingin jadi Tuan Rumah di Daerah Sendiri
Mereka meminta agar Wabup tetap memberikan ruang khusus kepada rekanan daerah untuk membangun daerahnya sendiri.
Probolinggo, HB.net - Wakil Bupati Probolinggo, HM. Timbul Prihanjoko bertemu langsung dengan seluruh rekanan atau pemborong dari semua gabungan, di Guest House Kraksaan. Saat berbincang santai dengan pemborong itu banyak uneg-uneg yang disampaikan.
Salah satunya, soal keterlibatan mereka dalam pembangunan di Kabupaten Probolinggo. Mereka meminta agar Wabup tetap memberikan ruang khusus kepada rekanan daerah untuk membangun daerahnya sendiri.
Bincang santai konstruksi di Kabupaten Probolinggo ini dipimpin oleh Plh Sekretaris Daerah (Sekda), Ahmad Hasyim Ashari. Selanjutnya masing-masing perwakilan dari Gapensi, Gapeknas dan Forum Konsultan Probolinggo menyampaikan unek-uneknya terkait keterlibatannya dalam pembangunan di Kabupaten Probolinggo.
Ketua Gapensi, Dwi Agus Hariyanto, menyampaikan, agar 2023 ini asosiasi bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dengan terlibat dalam proses pembangunan di Kabupaten Probolinggo.
“Kami berharap mari kita bersinergi kembali asalkan tidak berbenturan dengan tata kelola hukum yang ada. Jadi kita tetap akan melaksanakan kegiatan ini secara profesional. Karena paradigma yang dulu dan sekarang sudah tidak sama,” ujarnya.
Sementara, Wabup meminta kepada seluruh pelaku konstruksi agar profesional dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
“Bagaimana teman-teman ini memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan sesuai dengan regulasi yang ada. Nantinya OPD terkait ini bisa membantu teman-teman,” harapnya.
“Jangan sampai pada 2023 ini hanya menjadi penonton di rumah sendiri. Jadi, segera penuhi syarat-syarat yang dibutuhkan dan sehingga nantinya betul-betul menjadi pemenang. Kalau orang luar bisa mengapa kita tidak bisa,” imbuhnya.
Kepala DPUPR, Hengki Cahjo Saputra menerangkan, ke depan proyek yang ada di Kabupaten Probolinggo akan dilakukan melalui e-katalog lokal.
“Silahkan kepada para penyedia ini bisa memanfaatkan e-katalog yang sudah ada. Kalau belum paham, bisa tanya-tanya kepada OPD teknis bisa ke DPUPR atau PBJ. Selain itu, pemborong juga harus mempunyai tenaga ahli agar proyek bisa dikerjakan secara professional,” pungkasnya. (ndi/diy)