Besuk Korban Ambrolnya Kenpark Surabaya, Menko PMK Minta Pengelola Wisata Cek Kondisi Wahana
Kunjungan pertama, Muhadjir dan rombongan telah menjenguk korban yang saat ini dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya. Menurut dia kondisi korban di RSUD Soewandhie cukup baik.
Surabaya, HB.net - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK RI) Muhadjir Effendy, menjenguk korban ambrolnya perosotan air water park Kenjeran Surabaya.
Muhadjir menjenguk para korban yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo dan RSUD Soewandhie, Surabaya, bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
"Sore ini saya bersama ibu Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Surabaya menjenguk anak-anak dan beberapa orang yang kemarin mengalami insiden di Kenpark. Kami ingin ngecek kondisinya," kata Muhadjir.
Kunjungan pertama, Muhadjir dan rombongan telah menjenguk korban yang saat ini dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya. Menurut dia kondisi korban di RSUD Soewandhie cukup baik.
"Kondisi di sana (RSUD Soewandhie) cukup baik, yang agak berat di sini (RSUD dr. Soetomo) tapi insyallah ditangani dokter yang sangat berkompeten sehingga mudah mudahan semuanya bisa terselesaikan dengan baik," katanya.
Pada kesempatan tersebut, agar tidak terjadi peristiwa serupa, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengimbau pengelola tempat wisata atau tempat bermain mengecek kondisi wahana yang dipunyai. Karena saat ini adalah puncak libur Lebaran 2022.
"Tolong dicek kondisi dari wahana yang dipunyai, terutama wahana yang punya risiko. Dicek validasinya dan dicek kondisinya kalau itu kreatornya dari luar negeri sering dicek agar kondisinya aman," ujarnya.
Selanjutnya, petugas diminta benar-benar mengawasi pengunjung yang memakai wahana itu, jangan sampai penggunaannya melampaui atau melanggar prosedur yang seharusnya.
"Apalagi yang mempunyai risiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan harus betul-betul waspada, namanya anak bermain," kata dia.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap musibah ambrolnya perosotan air waterpark Kenjeran Surabaya adalah yang terakhir.
"Karena target dari pemerintah kami upayakan kondisi lebaran tahun ini betul-betul menjadi titik tolak untuk menuju ke masa transisi pandemi ke endemi, salah satunya dibuka fasilitas umum termasuk tempat rekreasi," kata Muhadjir.
Dirut RSUD dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi mengatakan, ada tujuh pasien yang kita rawat. Satu pasien kita lakukan operasi hari ini karena memang kondisinya harus dioperasi hari ini.
“Besok ada tiga pasien yang akan dioperasi, operasi tidak sebesar hari ini, mudah-mudahan berjalan lancar. Sementara kondisi tiga lainnya tidak terlalu parah," lanjutnya.
Sebelumnya, RSUD dr. Soetomo merawat delapan pasien korban ambrolnya perosotan air waterpark Kenjeran. Karena kondisi dinilai secara medis sudah membaik, satu pasien telah diperbolehkan pulang. Pasien yang saat ini dirawat terdiri dari pasien berusia dewasa dan anak-anak. Di antara mereka ada yang bersaudara.
"Dari tujuh yang kami rawat, ada satu pasien yang dimasukkan di ventilator karena memang ada gangguan di paru-paru, di wajah dan di otaknya. Dari penilaian kami InsyAllah bisa dilakukan pertolongan," ujarnya.
Selain penanganan medis, RSUD dr. Soetomo Surabaya juga akan memberikan trauma healing kepada korban sesuai pesan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa."Semuanya sudah diberikan support oleh ibu Gubernur dan Bapak Menko PMK, keluarga sudah diberi edukasi, dan pesan Ibu Gubernur kami melakukan trauma healing karena memang kelihatannya di samping cedera fisik juga psikisnya. Pasien tadi kelihatannya ketakutan. Bisa dibayangkan jatuh dari ketinggian seperti itu," ungkapnya. (dev/ns)