BHS Bakal Tingkatkan Kelayakan Pasar Wage

Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) menilai Pasar Wage di Desa Wage, Kecamatan Taman, memiliki potensi ekonomi yang lumayan tinggi.

BHS Bakal Tingkatkan Kelayakan Pasar Wage
Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi Pasar Wage, Kecamatan Taman, Rabu (26/8). Mustain/Harian BANGSA

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) menilai Pasar Wage di Desa Wage, Kecamatan Taman, memiliki potensi ekonomi yang lumayan tinggi. Sebab, lokasi pasar di dekat jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Waru dan Taman.

"Dan jalur ini melewati overpass yang kemarin (saat menjadi anggota DPR RI) saya dorong agar menjadi dua (lajur). Dan alhamdulillah sekarang sudah berdiri. Sehingga pasar ini akan menjadi semakin ramai," ucap BHS saat mengunjungi Pasar Wage, Rabu (26/8).

Kata politikus Partai Gerindra ini, dengan semakin ramainya Pasar Wage, tentunya harus ada sejumlah fasilitas yang membuat pembeli dan penjual merasa nyaman dan aman. Salah satunya penataan stan menjadi lebih rapi dan tidak berpencar. "Karena Pasar Wage ini dibutuhkan oleh warga enam desa di sekitar wilayah ini," ungkapnya.

Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menambahkan, beberapa fasilitas juga harus ada di Pasar Wage. Di antaranya toilet dan pembuangan sampah. BHS menilai kelayakan Pasar Wage harus ditingkatkan karena pasar tradisional ini terus berkembang sehingga hampir menyamai pasar tingkat kecamatan.

Ditegaskan BHS, salah satu upaya untuk meningatkan kelayakan Pasar Wage, adanya kantor untuk pengelola pasar. Kantor ini sekaligus berfungsi tempat penyimpanan tabung pemadam kebakaran. Sebab, pasar tradisional juga berpotensi terjadinya kebakaran akibat aktifitas rutin. "Makanya butuh tabung pemadam. Kalau ada kebakaran langsung disemprot. Jadi ini nanti akan kita fasilitasi semua," tandasnya.

Saat mengunjungi Pasar Wage, BHS mengetahui sejumlah komoditas dagangan ternyata berasal dari luar Sidoarjo. Misalnya telur disuplai dari Kediri, beras dari Mojokerto. Terkait hal ini, BHS berharap ke depan, hal itu tidak terjadi lagi.

"Telur, beras harusnya dari Sidoarjo. Sidoarjo harus swasembada pangan. Tadi baju dari Surabaya. Sidoarjo harus punya pabrik tekstil. Karena sandang wajib," tegas alumnus ITS Surabaya ini.

BHS pun berharap dengan rencana menambah fasilitas dan meningkatkan kelayakan Pasar Wage tersebut, para pedagang bisa jadi gemuyu (bahagia) karena pasar menjadi ramai yang berimbas barang dagangan menjadi laris. Dalam kunjungannya ini, BHS juga membagikan ratusan masker kepada para pedagang dan pengunjung pasar. (sta/rd)