BKKBN dan Anggota DPR RI Sosialisasi Stunting
BKKBN bersama anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari menyuarakan pencegahan stunting melalui kegiatan sosialisasi, advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bersama mitra kerja di Sidoarjo.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - BKKBN bersama anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari menyuarakan pencegahan stunting melalui kegiatan sosialisasi, advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bersama mitra kerja di Sidoarjo. Kegiatan ini bertempat di Gedung Serbaguna Jati, Jalan Raya Jati 1, Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo Kota, Kamis (28/10) lalu.
Kunjungan kerja tersebut berfokus pada pencegahan stunting pada kelompok sasaran program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Lucy di hadapan warga yang tertib prokes menjelaskan bahwa presiden telah menerbitkan perpres yang menunjuk kepala BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting secara nasional. Presiden menargetkan penurunan stunting tahun 2024 sebesar 14 persen dari 27,7 persen saat ini.
Lucy menyampaikan rasa bahagianya kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang angka stunting-nya jauh di bawah angka nasional. Ia juga menjelaskan program BKKBN terkait cegah stunting di masyarakat. Di antaranya ada BKB, BKR dan BKL. “Program itu sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM di Jawa Timur khususnya, dan Indonesia secara umum,” terangnya.
Sedangkan Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Rudy Budiman, mengingatkan masyarakat akan hak nya sesuai UUD 1945. Di situ ada empat tujuan nasional yang mengamanatkan antara lain kecerdasan dan kesejahteraan.
Para orangtua diminta agar ikut kampanye program Bangga Kencana. Di antaranya mencegah pernikahan usia dini, menjaga jarak kelahiran agar jangan terlalu dekat, dan memenuhi gizi serta nutrisi yang baik bagi ibu hamil agar terhindar dari kelahiran anak stunting dengan perhatian penuh pada 1000 HPK.
“BKKBN juga mendapat tugas dari Bapak Presiden membantu vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan anak usia 12-18 tahun agar keluarga terjaga kondisi dan kesehatan, disamping untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” jelasnya.
Plt Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Jatim Waluyo Ajeng Lukitowati, melalui Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, BKKBN Jatim Sofia Hanik melaporkan bahwa pendataan keluarga (PK) 2021 telah selesai dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur.
“Hasil pendataan keluarga tersebut nantinya menjadi data basis dalam penentu kebijakan pemerintah khususnya program Bangga Kencana,” terangnya.
Di akhir pertemuan, Lucy memberikan hadiah bagi yang tepat menjawab beberapa pertanyaan terkait program Bangga Kencana dan pencegahan stunting.(ADV/ris/rd)