BPBD Jember Gelar Pelatihan Bencana

Bupati Jember, Hendy Siswanto, berharap, ke depan Jember tetap menjadi tuan rumah pengadaan pelatihan kebencanaan, sebab ia menilai Jember merupakan obyek terlengkap dalam pelatihan mengenai kebencanaan.

BPBD Jember Gelar Pelatihan Bencana
Bupati Jember, Hendy Siswanto saat foto bersama usai Pelatihan Dasar Manajemen Bencana.

Jember, HB.net - Memasuki perubahan iklim dan cuaca yang semakin berpotensi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember menggelar Pelatihan Dasar Manajemen Bencana, menggandeng pihak Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana (PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (17/10/2022).

Bupati Jember, Hendy Siswanto, berharap, ke depan Jember tetap menjadi tuan rumah pengadaan pelatihan kebencanaan, sebab ia menilai Jember merupakan obyek terlengkap dalam pelatihan mengenai kebencanaan. Untuk gelaran ini, peserta adalah perwakilan dari belasan kabupaten.

"Kami ada 18 Kabupaten yang ikut serta di kegiatan ini, dan Jember dipercaya untuk menjadi tuan rumahnya. Kami berharap untuk setiap tahun, Jember menjadi tempat pelatihan (kebencanaan), karena memang tempat untuk pelatihan bencana, kita banyak modelnya. Ada gunung, ada laut, ada sungai, semuanya ada di Jember ini, lebih lengkap. Artinya untuk dijadikan obyek pelatihan ini cukup memadai," ujarnya.

Pelatihan berbau kebencanaan ini menjadi sangat penting bagi masyarakat secara umum. Ia berharap agar para peserta pelatihan, yang berangkat dari berbagai daerah, dapat meneruskan informasi dan pengetahuan yang didapat.

"Kita bekerja sama dengan BNPB. Jadi mereka akan mendapatkan sertifikat dari BNPB, mereka adalah pioneer untuk bisa meneruskan materi yang mereka dapatkan, dari pelatihan manajemen bencana. Tentunya ini penting sekali, hal-hal yang khusus, jangan sampai masyarakat menjadi panik saat terjadi suatu bencana. Persiapan lebih awal, pencegahan, itu lebih penting," tuturnya.

Hendy berpesan tidak membangun sesuatu di lokasi rawan bencana. Dan dari pemkab juga memproteksi wilayah-wilayah yang tidak boleh dibangun, karena percuma itu akan roboh nantinya, beresiko tinggi. Itu bagian kita untuk mengingatkan dan memberikan regulasi, wilayah mana yang tidak bisa dilakukan pembangunan bangunan permanen," ungkapnya.

Selain itu, dalam hal kebencanaan ini, ia menyebut bahwa para anggota dan personel BPBD merupakan aset berharga yang berperan sebagai garda terdepan menanggulangi bencana. "BPBD merupakan garda terdepan dalam menanggulangi bencana. Maka dari itu kita harus bekerja dengan ikhlas dan rasa sosial jika terjadi bencana," pungklasnya. (yud/bil/diy)