BPBD Mojokerto Distribusi Air Bersih di Ngoro
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, mendistribusikan bantuan air ke beberapa desa rawan kekeringan di Kecamatan Ngoro.
Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, mendistribusikan bantuan air ke beberapa desa rawan kekeringan di Kecamatan Ngoro, yakni Kunjorowesi dan satu desa di Kecamatan Trawas, yakni Duyung. Penyaluran air bersih dikawal langsung oleh Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo.
Himawan menilai, air bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat untuk mewujudkan hidup bersih dan sehat.
“Saya apresiasi BPBD yang sudah bertugas. Karena lokasi sini juga cukup jauh. Saya harap airnya cukup. Kami juga dorong BPBD agar terus mengusahakan supaya air bersih selalu tercukupi,” kata Pjs Bupati Mojokerto.
Kepala Desa Kunjorowesi pada kegiatan ini menyampaikan, PU Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan bantuan pipa air sepanjang 1 km beserta pompa portabel yang dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, Pemkab Mojokerto melalui BPBD mulai 2 Agustus 2020, sudah menyalurkan bantuan air bersih setiap hari (kecuali Kamis dan Sabtu) sebanyak 12.000 liter per hari. Rencananya, bantuan akan disalurkan hingga 24 Oktober 2020. Namun, apabila masih diperlukan masyarakat Desa Kunjorowesi, BPBD siap untuk memperpanjang bantuan air bersih.
Selanjutnya di Desa Duyung, pjs bupati Mojokerto mengatakan, akan berkoordinasi dengan UTC Ubaya terkait kekurangan air di Duyung. Hal ini mengingat Desa Duyung termasuk dalam daerah pemasok air terbanyak, dengan jumlah mencapai 32 dim. Hal ini disinyalir karena letak sumber air berada di bawah, sehingga sebagian wilayah Desa Duyung bagian atas mengalami kekurangan air ketika kemarau.
“Nanti akan kita telusuri masalahnya dimana, kita bisa koordinasi dengan Ubaya. Karena, saya juga heran kenapa bisa terjadi demikian (kekurangan air) di Duyung ini,” kata Pjs Bupati Mojokerto.
Selain itu, pjs bupati Mojokerto juga mengajak warga Duyung dan Pemerintah Desa Duyung untuk bersinergi, dalam mengelola potensi desa untuk dimanfaatkan dalam BUMDes.
“Saya dengar di sini ini ada kebun durian yang dikelola warga. Itu bisa jadi tempat wisata buah. Seinergikan potensi ini, baik dari warga bersama pemerintahan desa. Nanti bisa masuk di BUMDes, dikelola warga setempat, hingga memberi manfaat jangka panjang,” saran PjS Bupati Mojokerto. (yep/rd)