BSI Mereklamasi 63,35 Hektare Area di Tujuh Bukit Operations
Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, hal tersebut sebagai upaya perusahaan di bidang lingkungan.
Surabaya, HB.net - PT Bumi Suksesindo (BSI) berhasil mereklamasi 63,35 hektare area di Tujuh Bukit Operations, sejak 2016 sampai akhir 2021.
Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan, hal tersebut sebagai upaya perusahaan di bidang lingkungan. Dia menyebut, isu lingkungan seolah tidak pernah lepas dari aktivitas perusahaan tambang dalam melaksanakan kegiatannya.
"Kegiatan lingkungan di perusahaan meliputi pengelolaan pencemaran air, udara, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan pemantauan kualitas lingkungan air, udara, dan tanah merehabilitasi lahan;hingga menjaga keanekaragaman hayati," kata dia, Senin malam (31/11/2022).
Hingga saat ini, perusahaan telah mengidentifikasi 325 jenis flora and 190 jenis fauna terdapat di hutan Tujuh Bukit, termasuk Elang Jawa yang sangat langka dan dilindungi.
Adi Sjoekri memastikan kinerja lingkungan di perusahaannya menerapkan prinsip-prinsip yang berstandar internasional. Sehingga perusahaan menerapkan ISO 14001 mengenai Environtmental Management System (EMS) yang sertifikatnya diperoleh pada 2015.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan di bidang lingkungan berbuah manis tahun ini.
Perusahaan berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di ajang Good Mining Practices (GMP) Award 2022, yaitu aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, penerapan konservasi mineral dan batubara, dan pengelolaan keselamatan pertambangan.
Di bidang sosial, PT BSI terus memenuhi komitmennya dalam memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, masyarakat sekitar perusahaan adalah prioritas utama penerima manfaat. Program tanggung jawab sosial perusahaan terealisasi melalui program-program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Untuk periode 2021, PT Bumi Suksesindo menggelontorkan sekitar Rp 31 miliar untuk merealisasikan program-program PPM. Anggaran tersebut terserap ke dalam delapan bidang konsentrasi, yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas, dan infrastruktur. (mid/diy)