Buka Gampang, Pj Bupati Sri Handoko: Sudah Bijakkah Kita Bersosial Media

Ada hal penting dalam pengaturan penyambutan tamu pemerintahan atau kenegaraan.

Buka Gampang, Pj Bupati Sri Handoko: Sudah Bijakkah Kita Bersosial Media
Pj Bupati Sri Handoko Taruno saat memberikan arahan pada kegiatan gathering keprotokolan dan bijak dalam bermedia sosial. Bambang DJ/ HARIAN BANGSA

Nganjuk, HARIANBANGSA.net - Ada hal penting dalam pengaturan penyambutan tamu pemerintahan atau kenegaraan. Tujuannya agar kegiatan yang dilaksanakan bisa tertata dengan baik. Maka perlu adanya bimbingan teknik, yaitu tentang protokoler. Terkadang penataan penyambutan menurut kita benar, ternyata masih ada yang kurang.

Seperti yang dilaksanakan Dokpim Nganjuk dengan menggelar Gathering Muda Anjuk Ladang (Gampang) yang diikuti 150 pelajar tingkat SMA, SMK, dan MA. Kegiatan gathering dibuka langsung oleh Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruno, bertempat di Pendapa KRT Sosrokusumo.

Sri Handoko Taruno yang kerap disapa Mas Bupati mengatakan, kegiatan yang mengambil tema Bimbingan Teknis Keprotokolan dan Bijak dalam Bermedia Sosial. Hal ini sebagai langkah baik agar generasi muda paham tentang keprotokolan dan bermedia sosial.

"Saya tadi dibisiki bahwa protokol saat ini sudah mulai terbatas," kata Mas Handoko, kepada Harian Bangsa, Senin (13/11).

Dengan dilaksanakan kegiatan bimtek keprotokolan ini, setidaknya bisa menambah kekuatan baru dibidang protokol pada Pemerintahan Kabupaten Nganjuk. "Saya berharap agar adik-adik pelajar dan guru pembina bisa mengambil manfaatnya dari mentor maupun pemateri terkait keprotokolan," pintanya.

Tidak kalah pentingnya, bagaimana agar kita tidak sampai termakan berita-berita hoaks dan bisa dengan bijak dalam menggunakan media sosial. Perlu disadari bersama bahwa efek dari digitalisasi perkembangan industri 4.0 ada banyak hal. Hal positif bisa melakukan komunikasi dan mengetahui perkembangan negara lain Sedangkan hal negatifnya bermunculan berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian, dan berita bohong yang diulang-ulang mengakibatkan keyakinan kita itu menjadi benar padahal bohong.

"Saya pesankan kepada semua, dalam menggunakan media sosial agar cermati dahulu. Jangan ditelan mentah-mentah untuk disebarluaskan jika kita tidak tahu sendiri atas berita tersebut," tandasnya.

Ditambahkan, saat ini kita memasuki era post truth atau dimana berita yang tidak benar terus diulang-ulang. Mengakibatkan sistem daya tarik emosi dan prasangka kita terbawa dan meyakini kebenarannya karena diulang terus-menerus. "Saya yang mendapat amanah sebagai.pj bupati mengajak generasi muda dan tamu undangan agar bijak dalam bersosial media," tegasnya.

Menurutnya, warga Nganjuk sangat dekat dengan teknologi dan media sosial.  Pertanyaannya sudah bijakkah kita dalam bersosial media. “Inilah yang menjadikan konteks penting pada kegiatan Gampang. Baik keprotokolan maupun bijak dalam bersosial media,” pungkasnya.(ADV/bam/rd)