Bupati Jember Minta Saran Kemenperin Soal Memajukan IKM Jember

Dalam kesempatannya, ia menyampaikan pada peserta bimtek, nantinya mereka bakal diberikan materi untuk menjadi wirausahawan baru.

Bupati Jember Minta Saran Kemenperin Soal Memajukan IKM Jember
Bupati Jember, Hendy Siswanto.

Jember, HB.net - Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemnentrian Perindustrian (Kemenperin) RI Riefky Yuswandi berkunjung ke Jember, Selasa (26/07/2022), dalam salah satu agenda bimbingan teknis (bimtek) dengan topik wirausaha baru IKM.

Dalam kesempatannya, ia menyampaikan pada peserta bimtek, nantinya mereka bakal diberikan materi untuk menjadi wirausahawan baru. "Nanti bapak ibu akan mendapatkan berbagai materi. Terkait dengan manajemennya, tentang kewirausahaan, pada teknis, pada praktikum nanti,” katanya.

“Praktiknya sampai 70 persen. Karena kita menginginkan, dengan praktik yang besar ini, tentunya akan lebih mudah dipahami daripada lebih banyak teori," imbuhnya.

Ia juga menyinggung tentang pengawalan izin berusaha, apabila ke depan, muncul wirausaha baru dari peserta bimtek yang kini dilaksanakan. Sehingga dengan demikian, hal itu dapat memudahkan wirausaha baru dapat mengembangkan usahanya.

Bupati Jember,  Hendy Siswanto menceritakan persoalan yang terjadi dalam IKM di Jember, yaitu mengenai pasar dan harga yang kurang sesuai.

"Kami punya di Jember ini rotan. Ini sudah bikin rumah-rumah mini untuk di pantai. Yang beli orang Spanyol, orang Amerika (luar negri). Ini persoalan. Packinganya sudah bagus, kerjaannya keren, saya tanya: transaksinya gimana? Ia (penjual) jawab: Orang Spanyolnya datang ke sini (Jember). Harganya? (Jawab penjual) Ya harga sini (Jember/ domestik)," paparnya.

Hal tersebut, merupakan kekeliruan. Karena barang dagang hasil produksi dari Jember tersebut sudah mampu dilirik oleh pasar internasional, dalam arti dibeli dan dikirim hingga ke negara luar. "Kalau cuma dia memproduksi ini yang beli orang bule, datang ke sini, harganya cuma harga Jember (domestik). Untuk apa," ujarnya.

"Contoh yang lain, kami punya handy craft produk (Kecamatan) Balung. Dijual sama bule di Australia. Harganya 30 kali lipat dari harga (beli) di Balung," tambahnya.

Beberapa hal tersebut Hendy sampaikan agar ke depan, dengan bantuan Kemenperin, dapat menemukan formulasi, baik tata kelola niaga maupun melalui regulasi, dapat memajukan IKM di daerah, khususnya Jember, yang sebenarnya telah mampu menggaet pasar internasional.

"Kami mohon bantuan bapak, tolong ajari kami, kami masih belum menemukan caranya, transaksi bagaimana bisa mengunci orang luar datang ke Jember, bisa membuat hasil produk Jember yang cukup bagus, tembakau kami, termasuk cerutu, itu bisa mendapatkan harga sesuai kualitas eksport," pungkasnya. (yud/bil/diy)