Bupati Siapkan Beasiswa Yatim Piatu akibat Covid-19

Bupati Jombang Mundjidah Wahab akan menyiapkan beasiswa untuk anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Bupati Siapkan Beasiswa Yatim Piatu akibat Covid-19
Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat mengunjungi Isoter di SMP Negeri 1 Mojowarno. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Bupati Jombang Mundjidah Wahab akan menyiapkan beasiswa untuk anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya meninggal karena Covid-19. Hal itu diungkapkan saat mengunjungi Rumah Sehat yang merupakan ruang isolasi terpusat (Isoter) di SMP Negeri 1 Mojowarno, Minggu (22/8).

Dalam kunjungannya, bupati didampingi oleh Asisten Pemerintahan Purwanto,  Kepala Dinas Kesehatan Budi Nugroho, Kepala Dinas Sosial Hari Purnomo, kepala OPD terkait, juga tiga pilar Kecamatan Mojowarno bersama kepala puskesmas setempat.

Selain melihat kondisi isoter, orang nomor satu di Jombang tersebut sekaligus juga memberikan bantuan asupan gizi kepada 13 orang pasien Covid-19 di Rumah Sehat SMPN 1 Mojowarno.

Tiga di antaranya, yakni anak piatu dari Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, yang Ibunya meninggal karena Covid-19 pada Minggu (15/8). Mereka adalah BRM (15), AR (12) dan AE (4).

Dikatakan Mundjidah, Pemkab Jombang melalui dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 tersebut.

"Untuk yang anak piatu ini anak pertama yang sudah duduk di bangku SMA, dan yang usia SMP tadi saya ajak masuk ke Pondok Tambak Beras. Dianya mau. Adiknya yang masih berumur 4 tahun akan ditempatkan di panti asuhan yang ada di Tambak Beras juga," ujar bupati saat kunjungi Isoter.

Dengan begini, nantinya kakak-kakaknya ini biar tenang sekolah karena adiknya juga tinggal di panti asuhan. “Inilah yang harus kita berikan bantuan untuk keberlangsungan pendidikannya," imbuhnya.

Dijelaskan, kondisi pasien yang berada di Rumah Sehat ini berangsur membaik termasuk tiga anak piatu ini. Bahkan 7 orang yang sudah akan siap pulang. 'Alhamdulillah, kondisi pasien isoter rata-rata sudah membaik. Ketiga anak ini juga rencananya segera pulang," terang Mundjidah.

Bupati menegaskan, jika ada kasus yang sama di Kabupaten Jombang pihaknya menyatakan siap untuk menampung anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid-19.

"Saya siap menampungnya. Di pondok saya sekitar 20 orang anak yatim piatu yang juga menimba ilmu kita gratiskan hingga kuliah. Bahkan ada yang sampai nikah. Nanti, juga bisa saya titipkan di pondok besar lainnya seperti Tebuireng atau Darul Ulum," tegasnya.

Tentunya semua itu sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang jelas, yaitu dengan surat-surat harus lengkap dari pihak desa. "Seperti anak itu dari latarbelakang apa? Ikut siapa? Ada yang mengurus atau tidak? Jika tidak ada bisa dilaporkan ke saya," tandasnya.

Bupati juga meminta kepada para petugas untuk memperhatikan pasien Covid-19 yang bergejala ringan maupun tanpa gejala mendapatkan asupan makanan dan gizi yang cukup, sesuai keperluan untuk percepatan pemulihan kondisinya. Selain suplai obat dan vitamin, serta bantuan alat kesehatan, pasien isolasi terpusat di rumah sehat juga mendapatkan kunjungan rutin dari petugas medis.

"Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kami berharap masyarakat tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Yakni, memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, serta menjauhi kerumunan. Karena hal itulah yang menjadi kunci memutus rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya.(aan/rd)