Cegah Meluasnya Wabah PMK di Jawa Timur, Kadisnak: Vaksinasi Tuntas Minggu Depan
Indyah Aryani Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur mengatakan, hingga hari ini, Minggu (10/7/2022) baru sekitar 84 persen dari total 363.400 dosis vaksin PMK yang disuntikkan ke hewan ternak.
Surabaya, HB.net - Pencegahan meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur terus diupayakan dengan seksama. Pemerintah provinsi (pemprov) sudah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membantu para peternak agar sapi mereka tak terserang PMK.
Plt Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak baru menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim untuk ikut mengawal BTT ke depannya apabila jadi dicairkan. Menurut Emil, dengan menggandeng jajaran Kejati akan memberikan kenyamanan sekaligus kepastian terhadap penggunaann dana BTT mulai dari proses hingga pencarian sehingga tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari.
"Kejati Jatim menyambut baik dan proaktif mendukung memberikan pendampingan kepada Pemprov Jatim dan 38 kabupaten kota yang akan menggunakan BTT," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Kepala Kejati Jatim, Mia Amiati mengungkapkan, banyak dari para bupati/wali kota di Jatim yang merasa kesulitan dalam memproses penggunaan dana BTT utamanya penanganan PMK.
"Allhamdulillah sudah ada payung hukumnya berdasarkan Irmendagri sehingga kami di Kejaksaan bisa lebih mudah dalam memberikan pendampingan kepada kabupaten/kota yang akan melaksanakan kegiatan penanganan PMK," urainya.
Sementara itu, data yang dari Dinas Peternakan (Disnak) Jatim bahwa per 11 Juli 2022 sudah ada total 148.028 sapi yang terinfeksi PMK. Dari jumlah itu, sebanyak 866 sapi dilaporkan mati, 1.036 sapi dipotong paksa dan 37.360 sapi dinyatakan sembuh. Artinya masih ada 108.766 sapi yang sakit.
Nah, sapi yang sakit terbanyak ada di Malang dengan jumlah 12.038 sapi. Terbanyak kedua Probolinggo 11.759 sapi. Ketiga ialah Jember 10.880 sapi, keempat Lumajang 8.018 sapi dan kelima Ponorogo yakni 7.383 sapi. Kemudian untuk sapi yang sakit paling sedikit ada di Surabaya yang diklaim nol kasus. Total kasus yang ditemukan 34 sapi tapi dalam data disebut semuanya telah sembuh.
Dinas Peternakan Jawa Timur menargetkan 100 persen dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) habis disuntikkan ke hewan ternak minggu depan. Fokus penyuntikkan pada sapi perah terlebih dahulu, kemudian sapi potong, baru kambing.
Indyah Aryani Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur mengatakan, hingga hari ini, Minggu (10/7/2022) baru sekitar 84 persen dari total 363.400 dosis vaksin PMK yang disuntikkan ke hewan ternak. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya, Jumat (8/7/2022) presentase sekitar 81 persen atau setara 295.831 dosis vaksin PMK yang telah disuntikkan.
“Realisasi sudah 84 persen. Kira-kira tiga hari lagi atau minggu-minggu ini bisa selesai 100 persen dari target awal (363.400),” ujar Indyah.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih menunggu kiriman dosis vaksin PMK berikutnya, dari pemerintah pusat. Sementara, dosis yang masih tersisa sekarang akan difokuskan pada jenis sapi perah. Jika sudah, kemudian menyasar sapi potong, baru selanjutnya pada hewan ternak kambing.
“Sapi perah, karena kerugiannya harian. Pertimbangannya karena produksi susunya mantap, usia hidupnya lebih panjang, jadi kita pertahankan lebih dulu (dari wabah PMK),” kata Indyah.
Diketahui, Pemprov Jatim mendapatkan kiriman 363.400 dosis vaksin PMK tahap awal dari pemerintah pusat pada Juni 2022. Jumlah itu sudah langsung didistribusikan ke 38 kabupaten/kota terdampak. Sebelumnya ditargetkan, seluruhnya sudah disuntikkan ke hewan ternak sebelum Hari Raya Idul Adha. (mad/ns)