Cegah Penyebaran PMK, Satu Sapi Suspek Dikembalikan
Guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Peternakan dengan pihak terkait melakukan pemantauan di pasar hewan Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
Jombang, HARIANBANGSA.net - Guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Dinas Peternakan dengan pihak terkait melakukan pemantauan di pasar hewan Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Hasilnya, satu ekor sapi suspek dikembalikan ke daerah asal.
Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan di pasar ternak sejak pukul 04.30 WIB. Upaya tersebut dilakukan agar hewan ternak yang dijual benar-benar sehat.
"Pemantauan ini dalam rangka pencegahan penyebaran PMK di Jombang. Yang dapat masuk hanya hewan ternak dengan kondisi sehat, satu ekor sapi suspek kita kembalikan. Kita minta untuk putar balik dari asal Ngimbang," ujarnya, Jumat (13/5).
Dikatakan, indikator suspek PMK pada hewan ternak saat dilakukan pemantauan di pasar hewan, yakni mengarah pada gejala wabah yang dimaksud dan tidak diperkenankan masuk ke pasar hewan tersebut. "Kami lihat dari suhu sapi tinggi. Saat mulut dibuka terdapat luka di lidah atau gusi, sehingga kita harus ambil tindakan pencegahan," terang Agus.
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga melakukan beberapa tindakan lain untuk menekan penyebaran seperti penyemprotan disinfektan.
"Oleh medikvet, paramedikvet, inseminator utara Brantas, kepolisian, dan pihak pasar hewan dan Desa Kabuh, dilakukan juga tindakan penyemprotan desinfektan kendaraan dan lingkungan di sekitar pasar," jelasnya.
Sedangkan update suspek hewan sapi dengan kategori suspek PMK telah bertambah menjadi 104 ekor, dengan jumlah kematian 5 ekor pedet atau anakan sapi. "Kemarin 96 ekor sekarang 104 sapi suspek,dan yang mati ada 5 pedet kemungkinan karena air susu tidak maksimal. Saat ini pengobatan terus kita lakukan," pungkas Agus.(aan/rd)