Charoen Pokphan Ekspor Perdana 86 Ribu DOC ke Singapura
Untuk mengatas persoalan kelebihan Day Old Chick (DOC) atau anak ayam umur satu hari jenis ayam petelur (layer), PT.Charoen Pokphand Indonesia perdana melakukan ekspor 86.000 ekor DOC tujuan Singapura. Senin (28/11).
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Untuk mengatas persoalan kelebihan Day Old Chick (DOC) atau anak ayam umur satu hari jenis ayam petelur (layer), PT.Charoen Pokphand Indonesia perdana melakukan ekspor 86.000 ekor DOC tujuan Singapura. Senin (28/11).
Mewakili Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Direktur Perbibitan Produksi Ternak Agung Suganda melepas langsung pemberangkatan ekspor ribuan DOC tersebut. Dia memaparkan bahwa apa yang dilakukan oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia adalah langkah maju untuk mengatasi persoalan kelebihan DOC di Tanah Air.
“Kami dari karantina terus memberikan fasilitas terhadap layanan perusahaan. Baik di pelabuhan dan bandara dengan kerja sama lintas instansi terkait. Sesuai arahan Pak Menteri Pertanian, kami melaksanakan Inpres 05 Tahun 2020 terkait dengan national logistic ecosystem yang juga bekerja sama dengan lintas intansi,” jelas Agung Suganda.
Pihaknya juga berusaha mewujudlkan single submission untuk layanan ekspor impor. Dengan demikian efisiensi, efektifitas layanan di pelabuhan dapat dilakukan dengan baik. Agung melepas secara resmi pemberangkatan ekspor di area Balai Karantina Pertanian Surabaya yang ada di Jalan Raya Bypass Juanda, Sidoarjo.
Dalam keterangannya, Agung Suganda menjelaskan jika saat ini data untuk ekspor dan impor dapat diakses oleh siapa saja secara transparan. Oleh karena itu, ia berharap layanan yang ada di pelabuhan bisa berjalan lebih efektif dan bisa mendorong investasi dalam negeri serta menstimulus layanan usaha di Tanah Air semakin meningkat.
“Melalui Badan Karantina Pertanian, kami memastikan bahwa produk yang dikirim untuk di ekspor dijamin keamanan mutu pangannya. Petugas karantina melayani ke pelaku usaha supaya saat melintasi border tidak berlama-lama lagi. Petugas karantina mencermati juga mengedukasi sesuai permintaan pangsa pasar di luar negeri. Dengan demikian, kemudahan itu sangat dirasakan oleh pelaku usaha,” imbuhnya.
Presiden Direktur PT. Charoen Pokphand Indonesia Tjiu Thomas Effendy menyampaikan penghargaan terbaiknya kepada pemerintah melalui kementerian dan pemerintah daerah. Menurutnya, prosses persiapan ekspor dilalui perjuangan cukup panjang. Pihaknya harus melewati tahapan desk audit dan onsite review terlebih dahulu.
“Kegiatan persiapan ekspor ini melalui audit ketat oleh SFA, dapat terlaksana berkat dukungan dan kerja sama yang baik dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya,” terangnya.
Thomas mengatakan bahwa setelah disetujuinya hasil audit, salah satu perusahaan peternakan ayam petelur dari Singapura langsung berminat dalam pembelian DOC FS Layer Strain Hyline Brown. Pada pemberangkatan perdana ini, sebanyak 86.000 ekor DOC FS Layer siap dikirim dari Bandara Juanda Surabaya tujuan Singapura dengan nilai Rp. 1.454.392.500.
Diharapkan untuk menunjang proses ekspor ini, pihaknya telah dan akan selalu berbenah dini melakukan berbagai transformasi proses bisnis dan budi daya untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor. “Dengan ekspor ini, ke depan industri perunggasan Indonesia tidak hanya bertumbuh, tetapi juga memiliki daya saing global,” pungkasnya.(cat/rd)