Datangi Gedung Dewan, Ratusan Mahasiswa Probolinggo Tolak Kenaikan BBM
Ratusan Mahasiswa melakukan orasinya didepan kantor DPRD dikawal ratusan personel kepolisian dari Polres Probolinggo.
Probolinggo, HB.net - Ratusan mahasiwa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMI) dari seluruh Univeritas di Probolinggo meluruk kantor DPRD Setempat. Mereka menolak keras kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah waktu lalu.
Ratusan Mahasiswa melakukan orasinya didepan kantor DPRD dikawal ratusan personel kepolisian dari Polres Probolinggo. Untuk mengamankan lokasi, polisi juga memasang kawat lingkar disepanjang kantor DPRD setempat.
Terlihat, dilokasi Demo, para Mahasiswa secara bergantian meneriakkan yel-yel agar pemerintah kembali membatalkan atau menurunkan kembali harga BBM yakni Pertalite dan Bio Solar.
Koordinator Aksi atau Korlap, Abdul Razak mengatakan pihaknya membawa banyak tuntutan aksi terhadap pemerintah. Diantaranya, Mahasiswa meminta agar Presiden Jokowi membatalkan kenaikan BBM.
"Pemerintah harus memihak kepada rakyat, jangan se-enaknya menaikkan harga BBM. Turunkan kembali harga BBM serta kami menuntut agar pemerintah memberantas mafia BBM," ujar Abdul Razak dalam orasinya.
Razak juga mengancam jika tuntutan mereka tidak diindahkan, pihaknya akan kembali melakukan demo secara besar-besaran dengan jumlah massa yang cukup banyak. "Kami memberi waktu 7 hari kerja atai seminggu agar aspirasi dan tuntutan kami ini dapat diteruskan kepada pemerintah pusat. Jika tidak, kami akan kembali lagi," ancamnya.
Ketua Komisi I, Supoyo menerima langsung perwakilan mahasiswa. Namun, Supoyo berdalih, pihaknya hanya sebatas menerima semua aspirasi mahasiswa dan meneruskannya ke DPR Pusat. "Kita nanti sampaikan kepada pemerintah pusat. Kita tidak berwenang atas tuntutan ini," ujarnya dihadapan Para perwakilan aksi.
Kapolres Probolinggo, AKBP Tengku Asrya Khadafi usai pengamanan aksi demo mahasiswa PMII mengatakan, dalam pengamanan aksi pihaknya telah menerjunkan 221 personel kepolisian. "Dibantu juga oleh TNI dan Satpol PP. Alhamdulillah, massa masih bisa dikendalikan dan tidak terjadi aksi anarkis," ujarnya. (ndi/diy)