Debu Proyek Mayjen Sungkono Ganggu Pengguna Jalan
Sejumlah titik di Surabaya sedang dalam masa pengerjaan proyek.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Sejumlah titik di Surabaya sedang dalam masa pengerjaan proyek. Imbas pengerjaan sejumlah proyek inilah, ada beberapa ruas jalan di Kota Pahlawan yang berdebu.
Salah satunya di Jalan Mayjen Sungkono arah ke barat. Pandangan mata saat berkendara di jalanan ini terhalangi debu imbas pasir dan kerikil yang naik bak kabut menutup jalan.
Para pemotor yang paling merasakan dampaknya. Kulit mereka langsung terkena debu yang beterbangan, mata juga bisa kelilipan. Demi menghindari debu masuk ke saluran pernapasan, tidak sedikit pengendara yang tampak menutupi hidung dan mulut mereka dengan tangan.
"Ini sudah parah sejak ada perbaikan jalan. Pengendara dan pengusaha di sini terganggu," kata salah satu pemilik usaha di Jalan Mayjen Sungkono, Deni, Sabtu (19/10).
Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) menanggapi keluhan masyarakat terkait beberapa ruas jalan di Kota Pahlawan yang berdebu. Di antaranya di Jalan Kranggan dan Jalan Mayjend Sungkono.
Kepala DSDABM Kota Surabaya Syamsul Hariadi mengatakan bahwa debu tersebut akibat proses pengerjaan pengaspalan dan peninggian jalan. Perbaikan jalan dilakukan Pemkot Surabaya sebagai upaya untuk menyediakan jalan yang layak bagi masyarakat.
"Jadi itu adalah proses pengaspalan dan peninggian jalan supaya tidak banjir ketika musim hujan tiba. Aspalnya akan dibuat tinggi beberapa sentimeter supaya kalau hujan tidak banjir. Baik di Jalan Kranggan maupun di Jalan Mayjen Sungkono," ujar Syamsul, Minggu (20/10).
Syamsul mengungkapkan, proses pengaspalan dan peninggian jalan di Kota Surabaya dilakukan dengan berlapis-lapis sehingga membutuhkan waktu. Meski demikian, pihaknya terus berupaya menyelesaikan proyek tersebut sebelum musim hujan tiba.
Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya Windo Gusman Prasetyo menuturkan, bahwa hal itu juga dikarenakan pengerjaan proyek pengaspalan dan peninggian jalan. Proyek tersebut saat ini memasuki tahap penghamparan Cement Treated Base (CTB) menggunakan campuran tanah asli (agrehat), semen portland dan air. "Di Mayjen Sungkono sekarang jadwalnya proses CTB. Kalau CTB ini harus dipadatkan dulu tanahnya sebelum di aspal kurang lebih selama tiga hari," kata Windo.
Terkait penuntasan proyek Jalan Mayjen Sungkono, Windo menyebut, sesuai jadwal akan selesai pada awal bulan November 2024. Pengaspalan akan dilakukan hingga depan Ciputra World."Kita lakukan bertahap sampai nanti perbaikannya di depan Ciputra World. Awal bulan (November) diperkirakan selesai disisi selatannya," jelasnya.
Selama proses pemadatan yang mengakibatkan jalan berdebu, pihaknya bersama kontraktor dibantu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya melakukan penyiraman jalan sebanyak lima kali dalam sehari. Penyiraman dilakukan sebagai upaya mengurangi debu yang mengganggu pengguna jalan. "Penyiraman kita lakukan sehari lima kali bersama kontraktor dan DLH," pungkasnya. (ari/rd)