Dewan Panggil Kontraktor Bermasalah

Sejumlah kontraktor dan konsultan proyek yang terindikasi bermasalah dipanggil DPRD Kabupaten Mojokerto.

Dewan Panggil Kontraktor Bermasalah
Suasana hearing DPRD Kabupaten Mojokerto yang memanggil kontraktor bermasalah.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Sejumlah kontraktor dan konsultan proyek yang terindikasi bermasalah dipanggil DPRD Kabupaten Mojokerto. Pemanggilan itu merupakan tindak lanjut dari sidak yang dilakukan lembaga legislatif, Selasa (13/9) lalu.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto Pitung mengatakan, pemanggilan kontraktor itu sebagai langkah pengawasan dewan terhadap pembangunan proyek di Kabupaten Mojokerto.

"Yang dipanggil itu yang kemarin (sidak) ada (temuan masalah), kemudian dibenahi," ucap Pitung kepada wartawan selepas hearing dengan para kontraktor, Rabu (2/11).

Politisi PKB itu memaparkan, Pemkab Mojokerto saat ini menjadi percontohan pembangunan tingkat nasional. Untuk itu, pemanggilan kali ini sebagai upaya peringatan kepada kontraktor agar pembangunan di Kabupaten Mojokerto tidak ada masalah. "Karena ini tanggungjawab kami untuk mengawasi, karena pembangunan ini memakai uang APBD," tegasnya.

Pitung menyebutkan jika pihaknya sudah memanggil para kontraktor di semua dapil di Kabupaten Mojokerto. Hasil dari pertemuan ini, para kontraktor sudah berkomitmen untuk membenahi permasalahan yang ditemukan DPRD. "Ya semua berkomitmen untuk membenahi," tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto Hartono, dalam sidak, Selasa (13/9) lalu, menemukan sejumlah temuan pelanggaran dalam pembangunan proyek. Salah satunya, pembangunan Rumah Aman yang berada di Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko.

Penataan tiang pengecoran proyek senilai Rp2,695 miliar itu  dinilai tidak sesuai. Yang seharusnya berjarak 15 cm malah ditata dengan jarak 25 cm. Meski begitu, kontraktor telah memperbaiki pembangunan tersebut. "Kemarin ada sorotan dari Komisi III terkait kolom yang tidak sesuai. Cuma sudah dibetulkan. Ada juga pengecoran yang tidak sesuai, cuman sudah dibongkar dan dibetulkan," ucap Hartono.

Selain itu, dalam sidak lalu juga ditemukan pengurukan sirtu yang kurang baik. Dirinya berharap agar kontraktor segera melakukan perbaikan  pengurukan tersebut. "Rata-rata (temuan masalah) pengurukan kualitas sirtu kurang baik. Alhamdulillah yang dipanggil sudah diperbaiki,"ungkapnya. (ris/rd)