Di Era Khofifah, Jawa Timur Jadi Provinsi Penyumbang Ekonomi Nasional Ke-2 Terbesar

Di Era Khofifah, Jawa Timur Jadi Provinsi Penyumbang Ekonomi Nasional Ke-2 Terbesar
Para juru bicara Cagub-Cawagub Jatim memaparkan visi-misi dalam Seminar Nasional yang digelar FISIP UINSA Surabaya. foto: istimewa.

Surabaya, HB.net  - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA Surabaya menginisiasi membedah visi-misi Cagub-Cawagub Jawa Timur pada Pilgub 2024. Seminar Nasional itu diikuti sekitar 200 mahasiswa dan aktivis. Diskusi yang menampilkan 3 juru bicara pasangan calon itu berlangsung gayeng serta dinamis.

Jubir 02, Kholili Kholil tampil impresif dengan mengedepankan data. Saat jubir 01 Solichul Umam menyebut perekonomian Jatim menurun. Kholili mematahkannya dengan data dari Bappeda Jatim yang justru menampilkan fakta sebaliknya.

"Data Bappeda Jatim justru menunjukkan fakta Provinsi Jawa Timur memberi kontribusi 14,43 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional. Angka itu hanya setingkat di bawah DKI Jakarta, yakni 16,67 persen," terang pria yang akrab disapa Gus Kholili itu, Kamis (24/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Jubir 03 Daniel Rohi mengkritisi penyebutan seminar nasional. Padahal menurutnya, isu yang dibahas adalah regional, yaitu Pilgub Jatim.

Namun kritik Daniel itu dikoreksi oleh jubir 02, Gus Kholili. Pasalnya, program Khofifah adalah membawa Jawa Timur sebagai Nusantara's Center of Gravity atau pusat gravitasi Nusantara.

"Maka saya sangat setuju penyebutan diskusi kali ini sebagai Seminar Nasional," tegas pengasuh Pondok Pesantren Amiroh Canga'an, Bangil, Pasuruan tersebut.

Sementara itu, Prof Henry Subiakto sebagai panelis menilai masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Karena itu, peran para jubir sangat penting dalam mensosialisasikan program paslon untuk meyakinkan masyarakat Jawa Timur. (mdr/ns)