Di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenag Tuban mulai Terapkan Face Detector
TUBAN, HARIANBANGSA.net - Kemenag Tuban mulai menerapkan absensi rekam wajah atau yang disebut face detector. Meski sebelumnya telah menggunakan absensi sidik jari atau finger print.
Kepala Kemenag Tuban, Sahid, mengatakan, langkah ini merupakan upaya menyempurnakan sistem absensi yang sebelumnya diterapkan. Sistem absensi ini digunakan Kemenag untuk meningkatkan kedisiplinan kerja para ASN di lingkungan Kemenag Tuban.
Kemydian, kerja alat face detector ini lebih akurat dibandingkan finger print. Selain untuk mengurangi tingkat error finger print, alat baru ini diharapkan bisa mendongkrak kedisiplinan pegawai.
"Apalagi saat ini masih masa pandemi Covid-19 dan sedang menuju new normal. Harapan kami ASN dapat bekerja lebih jujur, tepat waktu dan tidak membahayakan. Karena tidak menyentuh alat sama sekali," ujar Kakankemenag, Rabu (10/6).
Kata dia, alat ini merupakan mesin absensi sekaligus akses kontrol dengan multi identifikasi. Yaitu wajah dan sidik jari dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan.
Namun, jika keadaan sudah normal, setiap ASN Kemenag Tuban tidak hanya absen menggunakan sidik jari seperti sebelumnya, tapi juga dilengkapi dengan deteksi wajah. Sehingga, meminimalisir kemungkinan terjadinya error.
"Dengan multi identifikasi ini memberikan banyak pilihan jika suatu saat terjadi kendala karyawan tidak bisa scan," timpalnya.
Ia menambahkan, mulai hari ini absensi kehadiran pegawai memakai face detector. Hal itu berdasarkan nota dinas Kakankemenag Tuban no:819/KK.13.17.1/Ko.01/06/2020, pada 9 Juni 2020.
Untuk scan wajah ASN dimulai hari Senin kemarin. Namun untuk sementara masih untuk lingkup ASN induk. Sedangkan, untuk KUA dan satker madrasah menindaklanjuti dengan memakai absen manual dan absen online melalui handphone masing-masing.
"Namun informasi di KUA hanya beberapa ASN saja yang masih belum berhasil menginstal aplikasi absensi online," tutupnya.(wan/ns)