Dinas Pemadam Kebakaran Tangani 1.077 Kasus
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menangani 1077 kejadian evakuasi atau peristiwa darurat di Kota Pahlawan, selama periode Januari-Agustus 2024.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menangani 1077 kejadian evakuasi atau peristiwa darurat di Kota Pahlawan, selama periode Januari-Agustus 2024. Rata-rata laporan pelaksanaan evakuasi didominasi pada penyelamatan hewan dan objek alam.
Kepala DPKP Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani mengatakan, berdasarkan laporan, terdapat 1077 kejadian yang terdiri atas 611 evakuasi hewan, 202 evakuasi orang, 60 evakuasi kendaraan, 3 evakuasi bangunan, 143 evakuasi objek alam, dan 57 evakuasi objek jenis lainnya.
Sebanyak 611 kejadian evakuasi hewan ini, paling banyak dilakukan DPKP adalah 13 evakuasi anjing, 96 biawak, 73 kucing, 112 lebah atau tawon, 291 ular, 10 musang, 5 monyet, dan 11 hewan lain. Meski demikian, DPKP Surabaya juga memiliki personel terlatih di tiap rayon dan dilengkapi dengan peralatan pendukung.
“Kita memiliki sarana dan prasarana. Contoh saat mengevakuasi sarang lebah, atau ular. Kalau evakuasi beberapa bulan kemarin didominasi oleh hewan, seperti ular dan biawak karena mungkin musim panas, akhirnya keluar semuanya,” kata Laksita Rini, sapaan lekatnya, Rabu (18/9).
Ia mencontohkan saat melakukan evakuasi terhadap sarang lebah, setelah mengetahui laporan itu, DPKP Surabaya langsung menindaklanjuti. Sebab, keberadaan hewan liar tersebut mengganggu dan dianggap membahayakan. “Sarang lebah di rumah maupun di pohon, sering mendapat laporan itu. Jadi kami langsung menindak ujinya karena keberadaan tawon ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Selain pelaksanaan evakuasi hewan, Laksita Rini mengaku bahwa DPKP Surabaya sering mendapat permintaan untuk melakukan evakuasi terhadap barang, seperti Handphone dan kunci. Ada pula pelaksanaan evakuasi terhadap orang karena terkunci di dalam mobil atau ruangan.
“Yang cukup sering adalah evakuasi cincin yang tersangkut atau tidak bisa dikeluarkan dari jari, akhirnya tim memotong cincin tersebut. Biasanya masyarakat lari ke rumah sakit atau ke puskesmas, tapi malah diarahkan ke kantor Damkar untuk meminta bantuan, dan tim akan membantu melepaskan,” ungkapnya.
Ia menerangkan, data tersebut merupakan laporan warga yang telah menghubungi Command Center (CC) 112 untuk meminta bantuan kedaruratan. Sebab, warga menilai perlu adanya evakuasi agar tidak membahayakan.
“Semua laporan melalui Command Center 112 langsung kita tindak lanjuti. Respon time kami sama, 7 menit. Begitu ada laporan, tim langsung menuju ke lokasi, dan warga senang dengan kehadiran tim kami,” pungkasnya. (ari/rd)