Dinas Perkebunan Jatim Upayakan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Petani Kakao Melalui Penyuluhan

Dinas Perkebunan Jatim Upayakan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Petani Kakao Melalui Penyuluhan
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur mengadakan serangkaian penyuluhan yang diikuti oleh 338 peserta.

Surabaya, HB.net  -Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kakao di Jawa Timur, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur telah mengadakan serangkaian penyuluhan yang diikuti oleh 338 peserta, terdiri dari petugas dan petani kakao. 

Penyuluhan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan, rehabilitasi, dan intensifikasi tanaman kakao di wilayah Jawa Timur.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari 11 wilayah. Yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Nganjuk.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya menjelaskan bahwa penyuluhan dilakukan melalui dua metode utama, yakni pelatihan dan bimbingan teknis.

Pelatihan tentang budi daya, penanganan panen, dan pascapanen tanaman kakao dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember.  Sedangkan bimbingan teknis dilakukan di kelompok tani penerima manfaat di masing-masing daerah.

“Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam teknik budi daya kakao yang sesuai dengan Good Agricultural Practices (GAP). Dengan penerapan teknik yang tepat, kami berharap kakao yang dihasilkan petani akan memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan mutu yang lebih baik,” ungkap Dydik Rudy Prasetya.

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur juga terus melakukan pembinaan SDM untuk petani dan petugas, dengan tujuan menciptakan petani yang lebih profesional dan meningkatkan kapasitas produksi kakao di daerah.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta kontribusi sektor kakao terhadap perekonomian daerah. (dev/ns)