Dinas Peternakan Jatim Dongkark Ekspor dan Potensi Investasi

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani, MM mengatakan, dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ini, tidak hanya mengikuti pameran. Tetapi bagaimana pameran dari Disnak Jawa Timur ini fokus diprioritas produk-produk ekspor.

Dinas Peternakan Jatim Dongkark Ekspor dan Potensi Investasi
Kepala Disnak Jatim Indyah Aryani (tengah) didampingi Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan-Disnak Jatim  Kusdiyarto saat foto di depan stand pameran Disnak Jatim.

Surabaya, HB.net - Dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-76, Provinsi Jawa Timur menggelar Jatim Fair Hybrid 2021. Event yang digelar di Grand City mulai tanggal 8-12 Oktober ini, dilakukan secara online maupun offline.

Ada 172 booth  dalam pameran, salah satunya booth dari Dinas Peternakan Jatim. Booth memamerkan serta menyajikan produk-produk komoditas peternakan, terutama produk ekspor.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani, MM mengatakan, dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ini, tidak hanya mengikuti pameran. Tetapi bagaimana pameran dari Disnak Jawa Timur ini fokus diprioritas produk-produk ekspor.

"Apalagi kondisi pandemi, kami mencoba menghasilkan devisa dan kontribusi bagi pemerintah daerah khususnya. Maka, dengan peluang potensi ekspor ini akan mendongkrak investasi, tidak hanya Jatim tetapi juga nasional," kata perempuan berhijab ini.

Ada pun, beberapa produk yang menjadi unggulan yakni burung walet. Baik sarang burungnya maupun produk-produk olahannya.

"Demikian juga kami akan merintis produk-produk komoditas peternakan seperti abon telur asin, kerupuk telur asin dan lainnya. Itu kami akan kawal untuk bisa diterima di pasar internasional," kata dia.

Kepala Disnak Jatim Indyah Aryani ketika melayani pertanyaan seorang pengunjung yang ada di stand Disnak Jatim di Grand City Surabaya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, terutama  walet yang merupakan komoditi baru di peternakan karena sebelumnya produk kehutanan.

"Upaya Disnak Jatim sejak pandemi ini yakni kaitannya dengan potensi ekspor. Kami mencoba mendampingi para pelaku usaha," ungkap dia.

Antara lain, selain meningkatkan mutu dan kualitas keamanan produk pangan, juga mendampingi  bagaimana mereka harus mempunyai produk yang mempunyai standar mutu dan lolos sertifikat NKV.  Produk pangan ekspor, salah satu syaratnya yakni harus punya NKV (Nomor Kontrol Veteriner).  Untuk negara tujuan ekspor walet yang terbanyak adalah Cina dan Hongkong.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak (kiri) dan Ketua DPRD Jatim Kusnadi (kanan) saat membuka pameran Jatim Fair Hybrid 2021.

"Kami berharap dengan adanya Jatim Fair baik online maupun offline ini memberikan motivasi dan mengangkat daya serap pasar serta mengangkat keterpurukan masyarakat yang terdampak pandemi untuk bangkit. Juga berusaha kembali dalam rangka meningkatkan upaya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan mereka beraktifitas lagi, maka perekonomian akan bergerak," pungkas dia. (mid/ns)