Disbun Jatim Gelar Bimtek Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
SURABAYA, HARIAN BANGSA - Dalam rangka melakukan bimbingan teknis teknik pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan (OPT) bagi petugas dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten/Kota, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menggelar pertemuan di Hotel Aria Gajayana Malang tanggal 12 – 14 Februari 2020 lalu.
Pertemuan dibuka oleh Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Ir. Ambar Purwati, MM mewakili Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir. Karyadi, MM. Pertemuan dihadiri Kepala Seksi dan Staf pada jajaran Bidang Perlinbun serta para petugas dari Kabupaten/Kota yang membidangi Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan. Diharapkan usai pertemuan hasil bisa langsung disosialisasikan pada tingkat bawah.
“Pengamatan OPT merupakan upaya preventif yang sangat penting untuk mencegah meluasnya serangan organisme pengganggu tumbuhan. Karena melalui pengamatan rutin sesuai teknologi, populasi tingkat serangan dapat terkontrol,”ujar Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Ir. Ambar Purwati, MM.
Ambar menambahkan, pemahaman teknologi pengendalian juga harus dimiliki oleh petugas di lapangan, agar tepat sasaran dan efektif. Dengan pengamatan dan penerapan teknologi yang baik nanti akan berimbas pada hasil tanaman yang baik pula.
“Pengendalian organisame pengganggu tumbuhan, merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menekan kehilaangan produksi, agar produktivitas lebih optimal,”ujar Ir. Ambar Purwati.
Sementara itu, dalam Pertemuan sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan pembangunan perkebunan Jawa Timur, Kepala Dinas Perkebunan Karyadi mengingatkan, agar seluruh staf di provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur, agar bekerja keras untuk menyukseskan program-program strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, khususnya pada Sub Sektor Perkebunan.
Ditegaskan, tahun 2020 ini merupakan tahun pertama masa RPJMD Jawa Timur dan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Hal itu bisa dimaknai sebagai dimulainya kinerja dan pertanggungjawabannya kepada Gubernur Jawa Timur.
“Baik tidaknya kinerja Dinas adalah merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu saya berharap, seluruh staf di provinsi bisa menyukseskan program-program yang sudah disusun,”pungkas Karyadi. (adv/ns)