Ditengah Gejolak, Perbankan di Jatim Tumbuh Positif

Pertumbuhan dana pihak ketiga di Jawa Timur cukup menggembirakan. Per Juni 2024 mencapai 7,81 persen.

Ditengah Gejolak, Perbankan di Jatim Tumbuh Positif
Penyerahan cindera mata kepada beberapa narasumber acara Media Briefing Triwulan III 2024.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pertumbuhan dana pihak ketiga di Jawa Timur cukup menggembirakan. Per Juni 2024 mencapai 7,81 persen. Sedangkan pertumbuhan kredit sebesar 5,3 persen. Hal ini diungkapkan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Manajemen Strategis, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria dalam Media Briefing Triwulan III 2024 bertajuk Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Momentum Peningkatan Kinerja Ekonomi Jawa Timur,di Surabaya, Kamis (22/8).

Kegiatan ini diadakan oleh para pemangku kepentingan ekonomi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Mereka hadir untuk memperkuat komitmen dalam menjaga kestabilan ekonomi di Jawa Timur.

“Dari sisi permodalan, sektor perbankan juga masih kuat dengan rasio kecukupan modal di angka 29,95 persen. Hal ini menunjukkan kondisi yang masih terkendali,” ungkap Dedy.

Sedangkan Non-Performing Loan (NPL) di Jawa Timur berhasil dikendalikan pada level 3,24 persen. Hal ini menandakan kualitas kredit yang baik. Dedy juga menyoroti rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang membaik, dari 14 persen pada Juni 2023 menjadi 10,57 persen pada tahun ini.

Pencapaian ini menandakan adanya penurunan risiko kredit serta peningkatan efisiensi penggunaan dana. Likuiditas perbankan juga memadai, dengan Alat Likuid Bersih terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/NCD) berada di angka 93,27 persen, jauh melampaui batas minimal 50 persen.

Sektor perbankan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 5,30 persen secara keseluruhan. Sektor transportasi, pergudangan, serta informasi dan komunikasi menunjukkan pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 15,79 persen. Hal ini mencerminkan kebangkitan sektor-sektor ini pasca pandemi. "Kami optimistis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut," kata Dedy.

Sedangkan Kepala Kantor Perwakilan LPS II Surabaya Bambang S. Hidayat mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, LPS berhasil menjamin 99,94 persen dari total rekening nasabah bank umum di Indonesia. LPS juga terus melakukan evaluasi terhadap dinamika suku bunga simpanan dan kinerja perbankan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea mengungkapkan bahwa BI telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di angka 6,25 persen. “Bank Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan berada di kisaran 4,7-5,5 persen sejalan dengan proyeksi sebelumnya,” ujar Erwin.

BI, OJK, dan LPS, optimis bahwa perekonomian Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan akan tetap solid meski dihadapkan pada berbagai tantangan global.(rd)