Dorong Kendaraan Listrik, PLN NP Hadirkan Nusantara e-Boat

PLN Nusantara Power (NP) terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dorong Kendaraan Listrik, PLN NP Hadirkan Nusantara e-Boat
Tim PLN saat menjajal e-boat di kawasan PLTS Terapung Cirata.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PLN Nusantara Power (NP) terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Melalui peluncuran Nusantara Electronic Boat (e-boat) yang diresmikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo di sela kunjungan ke PLTS Terapung Cirata Jumat (8/9) lalu.

PLN NP mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang ramah lingkungan. E-boat adalah hasil buatan PLN NP sendiri dengan jangka waktu perakitan sekitar 4 bulan.Sedangkan risetnya sendiri selama 2 tahun.

Tim riset dan perakitan dari karyawan internal PLN NP dan saat ini proses mendapatkan uji kelayakan e-boat dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

"Kita sudah mendeklarasikan Net Zero Emission di tahun 2060. Kehadiran perahu elektrik ini akan mendorong terwujudnya ekosistem kendaraan yang berbasis listrik dan ramah lingkungan," terang Darmawan, Minggu (10/9).

Nusantara e-Boat, menjadi salah satu penopang kegiatan operasi dan pemeliharaan Proyek Strategis Nasional (PSN) PLTS Apung Cirata 192 MWp yang akan menjadi PLTS Apung terbesar se-Asia Tenggara.

Perahu ramah lingkungan ini mampu memuat 12 penumpang dan 1 driver dengan memanfaatkan motor penggerak berkapasitas 2x30 kW (peak 2x50kW), dilengkapi dengan baterai berjenis Lithium Titanate (LTO) dengan kapasitas 51,52 kWh dan PV Rooftop dengan kapasitas sebesar 2400 wattpeak (Wp).

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah turut menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung terwujudnya ekosistem kendaraan elektrik. Menurutnya, sebagai bagian dari komitmen perusahaan adalah mendorong Net Zero Emission pada 2060.

"Nusantara e-Boat ini adalah bentuk dedikasi perusahaan untuk mempercepat transisi energi nasional. Selain itu, penggunaannya pun untuk operasi dalam salah satu PSN PLTS Terapung Cirata yang akan menjadi ladang energi bersih di Indonesia," terang Ruly.

PLTS Terapung Cirata sendiri direncanakan akan beroperasi 2023 ini. PLTS Terapung ini akan menjadi PLTS Terapung terbesar yang mampu menurunkan sebesar 214.000 ton karbon dioksida pertahun.

Berkapasitas 192 MWp, dibangun PLN NP melalui anak perusahaannya, PLN Nusantara Renewables, berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi.

PLTS yang menempati area seluas 200 hektar ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun, dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga. (diy/rd)