Dua Warga Probolinggo jadi Korban Tragedi Kerusuhan Kanjuruan Malang
Kapolres Probolinggo, AKBP Tengku Arsya Khadafi melakukan taksiah ke rumah kedua korban. Selain mengucapkan bela sungkawa, Kapolres Probolinggo juga memberikan santunan kepada keluarga korban usai mengikuti prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Bujuk Kader Maron.
Probolinggo, HB.net - Kerusuhan pertandingan sepakbola Fc Aremania dan Persebaya membawa korban dua sporter meninggal berasal dari Probolinggo. Keduanya adalah sporter Aremania asal Probolinggo, Riski Dwi Yulianto (19) asal warga Maron dan Abian Haziq Rifqi asal Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Kapolres Probolinggo, AKBP Tengku Arsya Khadafi melakukan taksiah ke rumah kedua korban. Selain mengucapkan bela sungkawa, Kapolres Probolinggo juga memberikan santunan kepada keluarga korban usai mengikuti prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Bujuk Kader Maron.
AKBP Teuku Arsya Khadafi mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Rifki Dwi Yulianto. "Saya datang bersama unsur TNI Kodim 0820 Probolinggo dan Ketua KONI Kabupaten Probolinggo melakukan takziah ke rumah duka almarhum Rizki Dwi Yulianto," ujar Asrya, Minggu (02/10/2022).
Asrya juga mendoakan almarhum agar meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Ia juga menyebut bahwa tragedi kerusuhuan suporter pertandingan Arema menghadapi Persebaya merupakan sebuah musibah yang tidak diinginkan oleh pihak manapun.
"Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kami telah berkoordinasi dengan KONI Kabupaten Probolinggo untuk mongkoordinir terkait pengerahan suporter sehingga para suporter nantinya tau langkah-langkah untuk menyelamatkan dirinya," terangnya.
"Saat ini baru terdata dua yang meninggal dunia. Satu Rifki warga asal Maron, dan satu lagi warga Kraksaan atas nama Abian Hasiq Rifai berumur 18 tahun. Untuk korban luka-luka memang ada beberapa jadi kami meminta untuk melapor ke kepolisian terdekat sehingga dapat diberikan perawatan secara intensif," imbuhnya.
Kapolres juga menghimbau bahwa keselamatan menjadi hal paling utama baik terhadap diri sendiri maupun orang lain yang juga ada di lokasi. "Jadi fanatisme atau keinginan untuk mendukung tim kebanggan, perlu juga disesuaikan kondisi dan tempat agar tidak mengarah ke hal anarkis," tukasnya. (ndi/diy)