Dukun Pengganda Uang Asal Grajagan Diamankan

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, melalui Kapolsek Purwoharjo AKP Budi Hermawan, mengatakan, penangkapan SH (49) setelah ada laporan dari korban pada (06/07/2022) ke Unit Reskrim Polsek Purwoharjo.

Dukun Pengganda Uang Asal Grajagan Diamankan
SH - Pelaku kasus penipuan dan penggandaan uang.

Banyuwangi, HB.net - Berkedok bisa menggandakan uang miliaran rupiah, SH (49), diamankan pihak kepolisian. Warga Dusun Bulusari, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ini, dimasukkan ke sel tahanan Polsek Purwoharjo, Polresta Banyuwangi.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, melalui Kapolsek Purwoharjo AKP Budi Hermawan, mengatakan, penangkapan SH (49) setelah ada laporan dari korban pada (06/07/2022) ke Unit Reskrim Polsek Purwoharjo.

“Penangkapan pelaku kasus penipuan dan penggelapan ini digelar, Jumat (07/07/2022),” terang Kapolsek Purwoharjo, Senin (11/07/2022). Hal ini diperkuat dengan bukti berupa 12 lembar slip transfer. Pelaku ditangkap di ATM BCA Pasar Purwoharjo.

Kasus ini terungkap atas laporan Wahyudi (37), warga Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring. AKP Budi Hermawan mengatakan, pada 1 Februari 2021 sekitar jam 19.30 WIB korban ditelepon oleh AM.

“Dalam telepon itu diberitahu bahwa ada orang yang bisa menggadakan uang sebanyak-banyaknya dengan media keris,” papar Kapolsek. Selanjutnya korban diantar oleh AM ke rumah SH (49). Jika ingin menggandakan uang harus menyiapkan uang sebesar Rp 35 juta dan akan digandakan menjadi Rp 12 miliar.

“Pada 4 Februari 2021 korban transfer uang sebesar Rp 35 juta kepada AM untuk di berikan kepada SH (49), karena korban kenalnya kepada AM,” sambungnya. Selanjutnya uang Rp 35 juta itu digunakan untuk membeli minyak yellow Turki untuk sarana memberi makan keris yang dijadikan sarana menggandakan uang.

“Dalam waktu 15 hari uang tersebut akan berlipat ganda menjadi Rp 12 miliar,” terangnya. Kemudian, SH (49) meminta uang kembali kepada korban sebanyak Rp 225 juta dengan alasan uang yang pertama tidak bisa digandakan karena sarananya kurang.

“Sampai sekarang uang tersebut tidak bisa digandakan. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 260 juta,” ujar Kapolsek. (guh/diy)