Dukung Ekonomi Halal Transparan, ITS Kembangkan Pelacak Sertifikasi Halal
Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mendorong tim riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Augmented Reality Halal (SIAR Halal).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mendorong tim riset Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Augmented Reality Halal (SIAR Halal).
Aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam mencari, mengulas, dan memvalidasi status halal dari suatu produk atau layanan UMKM sehingga menciptakan lingkungan ekonomi halal yang transparan.
Anggota Tim SIAR Halal ITS Hadziq Fabroyir menjelaskan, aplikasi SIAR Halal hadir dengan dilengkapi fitur dan tampilan yang menarik sekaligus bermanfaat. Hal ini lantaran sistem aplikasi terintegrasi dengan artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR) yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. “Fitur gamifikasi turut menjadikan penggunaan aplikasi semakin interaktif,” imbuhnya.
Kepala Subdirektorat Aplikasi dan Platform Digital ITS ini menyebutkan bahwa aplikasi dengan tampilan utama layaknya permainan populer Pokemon GO tersebut mendorong kesadaran masyarakat akan informasi kehalalan produk dengan pendekatan yang unik. Dengan gamifikasi, fitur aplikasi dirancang untuk meningkatkan partisipasi pengguna. Salah satunya melalui sistem poin, lencana, hingga tantangan mingguan dan bulanan.
Lebih lanjut, Hadziq memaparkan, aplikasi SIAR Halal menggunakan peta lokasi dengan tampilan seperti permainan daring untuk menunjukan tempat pelaku usaha makanan yang telah tersertifikasi halal. Setelah menemukan tempat makan, pengguna dapat memindai status halal, ringkasan, dan ulasan secara langsung dengan menggunakan kamera ponsel pintar. “Pengguna juga dapat memberikan ulasan kepada tempat pelaku usaha dalam bentuk suara dan gambar,” tambahnya.
Dosen Departemen Teknik Informatika ITS tersebut mengungkapkan, fitur-fitur aplikasi SIAR Halal berjalan dengan teknologi AI dan AR, di mana AI digunakan untuk mengolah dan menganalisis data lokasi serta ulasan dari tempat makan dan UMKM.
Selain itu, fitur AI juga memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi pengguna. Sedangkan AR bersama visual positioning system (VPS) digunakan untuk memvalidasi lokasi konsumen dan menghadirkan animasi tampilan sertifikasi halal.
Di sisi lain, aplikasi yang diinisiasi oleh tim yang diketuai oleh Nur Aini Rakhmawati dari Departemen Sistem Informasi ITS ini tidak hanya bermanfaat bagi para konsumen yang mencari produk dan layanan halal. Namun, aplikasi ini juga memberikan manfaat bagi para pelaku usaha. Di antaranya, mendorong pelaku usaha untuk mendapatkan sertifikasi halal dan menciptakan lingkungan ekonomi halal yang transparan.
Dengan inovasinya yang membawa segudang manfaat tersebut, tim yang juga beranggotakan Irmasari Hafidz dan Siska Arifiani ini telah berhasil menjadi bagian dari 25 besar pemenang Research Grant Bank Indonesia (RGBI) 2024.
Pencapaian ini pun membawa SIAR Halal semakin dekat dengan tujuan besarnya, yaitu menjadi aplikasi yang bermanfaat bagi generasi muda dan mendukung ekonomi halal. “Kami optimis bahwa apresiasi ini adalah langkah awal yang baik bagi ITS untuk memberikan kontribusi yang lebih luas dalam ekosistem halal di Indonesia,” tandas Hadziq.(rd)